NUKU'ALOFA -- Letusan gunung api bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha'apai di Tonga pada 15 Januari lalu ternyata memicu terjadinya tsunami dengan ketinggian mencapai 15 meter.

Dikutip dari Inews.id, tsunami setinggi 14 meter itu menyapu tiga pulau di Tonga, yakni pulau Nomuka, Mango dan Fonoifua, yang dihuni sedikit masyarakat.

Tonga merupakan negara di Pasifik yang memiliki sekitar 170 pulau, terbentang seluas 699.000 kilometer persegi. Sebagian besar dari pulau itu tidak berpenghuni. Pulau terbesar adalah Tongtapu tempat ibu kota Nuku'alofa berada.

Juru Bicara Palang Merah di Fiji, Katie Greenwood, mengatakan, hampir semua rumah di ketiga pulau musnah, rata dengan tanah akibat disapu gelombang tsunami.

''Rumah-rumah benar-benar musnah. Ini memilukan dan menghancurkan bagi masyarakat pulau terpencil itu,'' kata Greenwood, dikutip dari The New York Times, Ahad (23/1/2022).

Greenwood menambahkan, Pulau Nomuka, Mango, dan Fonoifua diterjang ombak setinggi hampir 15 meter. Ini berbeda dengan gelombang yang menerjang Tongatapu, tak lebih dari 1 meter.

Meski demikian hingga Sabtu (22/1/2022), pemerintah Tonga hanya mengonfirmasi tiga korban meninggal akibat letusan gunung dan tsunami. Bencana dahsyat ini menewaskan satu penduduk Mango, satu di Nomuka, serta seorang perempuan Inggris di Tongatapu yang hanyut saat mencoba menyelamatkan anjing-anjingnya. Kemungkinan informasi di Tonga tak bisa cepat menyebar karena terputusnya komunikasi akibat kerusakan kabel bawah laut.***