JAKARTA - Bahrain Olympic Committee (BOC) menawarkan kerja sama Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dalam peningkatan prestasi atlet dari beberapa cabang olahraga. Penawaran kerja sama itu disampaikan Director Project Management BOC, Lounes Madene saat diterima Plt Sekjen KOI, Hellen Sarita Delima yang didampingi Bambang Rus Effendi, Harry Warga Negara, Kresna Bayu, Syahrir Nawir,  Johana Sri Ambarita, Indra Gumulya, Leane Suniar, dan Nur Ali yang merupakan  anggota Komite Eksekutif KOI di Gedung FX Lantai 19 Jakarta, Kamis, 4 Juli 2019.

"BOC siap menjalin kerja sama dengan KOI dalam meningkatkan prestasi olahraga beberapa cabang olahraga. Kami siap menerima atlet Indonesia yang ingin menjalankan pemusatan latihan bersama dengan atlet nasional Bahrain ," kata Lounes Madene.

Dalam kerja sama itu, kata Lounes, Indonesia bisa memanfaatkan beberapa cabang olahraga unggulan Bahrain yang sudah berprestasi di ajang internasional. Seperti cabang olahraga bola voli, handball, dan triathlon. Begitu juga cabang sepakbola dan Mix Martial Art (MMA).

Yang menarik dalam kerja sama ini, BOC tidak mengenakan biaya fasillitas dan akomodasi kepada atlet Indonesia yang ingin menjalani TC dalam meningkatkan prestasinya. "BOC akan menyediakan fasilitas dan menanggung biaya akomodasi selama menjalani TC. Hanya biaya tiket kepulangan dan keberangkatan saja yang menjadi tanggungan Indonesia," jelasnya.

"Ya, KOI akan menindaklanjuti tawaran kerja sama BOC yang cukup baik ini," kata Hellen Sarita Delima senbari menyebut ada beberapa cabang olahraga unggulan Indonesia yang sudah menembus prestasi dunia di antaranya bulutangkis, panjat tebing, dan angkat besi.

Soal tidak dikenakan biaya fasilitas dan akomodasi bagi atlet Indonesia yang ingin TC di Bahrain itu, kata Hellen, itu memang menjadi aturan dalam menjalin kerja sama antara NOC. "Ya, jika terjalin kerja sama maka aturan yang sama juga berlaku pada atlet Bahrain yang menjalani TC di Indonesia," jelasnya. ***