PEKANBARU - Dua anak buah kapal (ABK) speedboat yang terbalik di perairan Pantai Ketapang, Pulau Rupat Selat Morong, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau, tidak hilang di laut. Ternyata mereka melarikan diri.

“Hari ini, sekitar pukul 16.15 WIB, kita terima informasi dari Kapolsek Pulau Rupat AKP Syaidina Ali. Hasil penyelidikan intelijen terkait 3 korban yang saat ini dalam pencarian, ternyata masih hidup,” kata Kepala Basarnas Pekanbaru, Ishak, Senin (17/1/2022).

Tiga orang dimaksud adalah Amir (tekong), ternyata ada warga yang melihat Amir saat membeli rokok di warung. Kemudian Bukir (ABK), dari keterangan para nelayan, ada yang melihat Amir selamat dan menepi ke pantai, namun langsung melarikan diri.

“Kemudian satu penumpang bernama Bayu, merupakan warga Pekanbaru, dari pelacakan signal HP, Bayu setelah kejadian sempat aktif dan kemudian mati lagi,” terang Ishak.

Dari informasi itu, Kapolsek menyatakan dan menduga bahwa mereka masih hidup. Saat ini sedang dalam proses penyelidikan, dan pengejaran oleh aparat kepolisian.

“Berdasarkan kesimpulan tersebut, operasi SAR dinyatakan selesai dan diusulkan ditutup, unsur yang terlibat kembali ke kesatuan masing-masing,” tutup Ishak.

Pada insiden ini, speedboat bermuatan 21 orang itu 19 diantaranya adalah penumpang kapal yang merupakan TKI, dan 2 ABK Kapal.

Dari 21 orang itu, 14 berhasil diselamatkan, sementara 4 ditemukan tewas dan 3 orang lagi masih dalam pencarian.

Speedboat tenggelam pada hari Jumat (14/1/2022) petang, sekitar jam 18.30 WIB. Informasi yang diterima Basarnas Pekanbaru, speedboat malang itu berangkat berlayar dari Pangkalan Buah dengan tujuan Malaysia. Di tengah perjalanan, tiba-tiba cuaca menjadi buruk sehingga speedboat tidak sanggup melanjutkan pelayaran dan diputuskan untuk kembali ke Pangkalan Buah.

Saat hendak memutar haluan, speadboat dihantam ombak, sehingga menyebabkan speedboat terbalik dan tenggalam. ***