TEMBILAHAN- Nelayan di Kecamatan Reteh, Kabupaten Inhil, Riau, Selasa (28/11/2018) melakukan demo di Kantor Polsek Reteh, mereka meminta agar aparat keamanan bisa mengamankan sebuah kapal yang diduga membawa rokok ilegal.

Karena keberadaan kapal yang hanya beroperasi di malam hari itu sudah mengganggu para nelayan saat menangkap ikan, apalagi seorang nelayan diketahui tewas beberapa waktu lalu diduga karena ditabrak oleh kapal tersebut.

Kapal yang mereka juluki 'Kapal Siluman' itu ternyata keberadaannya memang diakui oleh Kepala KPPBC TMP C Tembilahan, Agung Widodo.

Ia menuturkan, bahwa anggotanya kesulitan mengejar kapal tersebut saat beroperasi, karena kapal itu sudah menggunakan peralatan canggih sehingga sulit dikejar.

''Informasi anggota kita, sudah ada 6 buah kapal berkekuatan mesin yang sangat cepat itu, jadi kalau kejar-kejaran di laut, kita kalah cepat,'' jelas Agung Widodo saat dikonfirmasi GoRiau.com, Rabu (29/11/2017) usai pemusnahan barang tanpa cukai di Kantor KPPBC TMP C Tembilahan.

Ia mengakui merasakan keresahan para nelayan, karena apabila kapal yang dimaksud beroperasi, menimbulkan gelombang yang cukup besar sehingga sangat membahayakan nelayan yang mencari nafkah menggunakan sampan-sampan kecil.

''Yang jelas kita akan segera aktifkan pos-pos kita yang sudah lama rusak dan tidak beroperasi, selain itu, kita juga akan surati Kementrian Perhubungan, agar ada batasan kapasitas kapal yang boleh beroperasi diperairan sini,'' tukas Agung Widodo.(ayu)