PEKANBARU - Sebanyak 15 asosiasi konstruksi yang ada di Provinsi Riau akan melakukan musyawarah bersama di Hotel Pangeran Pekanbaru, Riau, pada Senin (2/3/2020) besok. Yang mana, musyawarah ini juga akan menjadi sejarah untuk pertama kalinya musyawarah bersama asosisasi kontruksi di Indonesia yang paling banyak diikuti oleh beberapa asosisasi.

Ketua Panitia Musyawarah Bersama Asosiasi Konstruksi se Riau, Maraden Silalahi mengatakan, bahwa musyawarah bersama ini nantinya akan dihadiri oleh Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), Ruslan Rivai. Lalu, secara seremonial, musyarawah ini akan dibuka oleh Gubernur Riau, Syamsuar pada pukul 09.00 WIB, Senin pagi. Sehingga para peserta dalam kegiatan ini diminta untuk melakukan registrasi mulai pukul 08.00 WIB.

"Kami yang terdiri dari 15 Asosiasi Konstruksi yang akan melaksanakan musyawarah bersama ini, secara organisatorisnya dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ( AD/ART) memang sudah harus melaksanakan musyawarah daerah. Untuk itu kami bergabung untuk melakukan musyawarah bersama. Makanya Ketua LPJK Nasional juga akan hadir langsung ke sini sekaligus mengisi seminar. Dan Insya Allah kegiatan ini juga akan dibuka langsung oleh Gubernur Riau atau Wakil Gubernur atau yang mewakili," kata Maraden Silalahi di Hotel Pangeran Pekanbaru, Minggu (1/3/2020).

Di tempat yang sama, Ketua Kontraktor Konstruksi Badan Usaha Nasional, Husni Thamrin mengatakan, kegiatan musyawarah bersama ini sekaligus untuk membuktikan bahwa hubungan baik antar Asosiasi Konstruksi di Riau terus terjalin dan justru semakin solid.

"Asosiasi Konstruksi di Riau tidak ada yang saling sikut-menyikut. Ini buktinya, kami bisa seramai ini bergabung untuk melaksanakan Musyawarah Bersama. Bahkan, ini layak untuk mendapatkan MURI. Belum pernah di Riau bahkan di Indonesia melaksanakan Musda, namun pembukaannya dilaksanakan secara bersama, bahkan diikuti 15 asosiasi. Ini baru pertama kali dilakukan di Riau. Paling banyak itu sebelas asosiasi," ujarnya.

Selain itu, kata Husni lagi, Musyawarah Bersama ini diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum untuk membangkitkan kembali gairah sektor usaha konstruksi yang selama beberapa tahun terakhir mengalami kelesuan.

"Selain itu, dengan digelarnya Musyawarah ini secara bersama maka akan terjalin komunikasi yang apik antara asosiasi-asosiasi yang ada di Riau. Jadi sekali lagi saya sampaikan, walau berbeda Asosiasi, kami tidak ada namanya sikut menyikut," ungkapnya.

Ia menambahkan, nantinya dalam musyawarah bersama ini pihaknya akan menghadirkan Bank Bukopin yang akan memback-up kegiatan kontraktor konstruksi yang ada di Riau.

"Tak hanya menghadirkan, besok kita juga akan melakukan tanda tangan MoU dengan Bank Bukopin untuk kerjasama dalam hal permodalan usaha," ungkapnya.

Ia berharap, selain Bukopin, akan banyak perbankan yang mau bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi di Riau.

"Dengan harapan, gairah usaha sektor yang lesu bisa kembali menggeliat dan tentunya akan meningkatkan perekonomian Riau," tukasnya.

Untuk diketahui, adapun 15 Asosiasi yang melakukan musyawarah bersama esok hari, yakni: Gabungan rekanan konstruksi Indonesia, Asosiasi kontraktor konstruksi Indonesia (Aksindo), Asosiasi kontraktor konstruksi Indonesia (AKSI), Gabungan perusahaan konstruksi Indonesia, Asosiasi kontraktor umum nasional.

Kemudian, Asosiasi pengusaha kontraktor seluruh indonesia, Asosiasi Kontraktor Mekanikal Elektrikal Indonesia, Perkumpulan Kontraktor Pertiwi Indonesia, Asosiasi Ahli Teknik Indonesia, Asosiasi Profesi Tenaga Konstruksi Indonesia.

Lalu, Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi Nasional, Perkumpulan Arsitektur Profesional Indonesia, Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Nasional, Asosiasi Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan, dan Perhimpunan Tenaga Ahli dan Terampil Indonesia. ***