JAKARTA - Pemain tunggal putri Chinese Taipei, Tai Tzu Ying sukses meruntuhkan dominasi wakil China di Turnamen Bulutangkis Indonesia Open 2022. Setelah 2016 dan 2018, peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 itu menjadi yang terbaik setelah meengalahkan wakil China, Wang Zhi Yi.

Berlaga di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (19/6/2022) sore, pemain berakronim TTZ itu menang dengan skor 21-23, 21-6, 21-15 dalam durasi 60 menit.

Pada pertandingan ini, pemain kelahiran 20 Juni 1994 itu mengaku termotivasi bermain ciamik di hadapan publik Istora. Setelah tertinggal di gim pertama, pemain rangking dua dunia itu bisa bangkit untuk meraih kemenangan atas wakil Negeri Tirai Bambu yang juga sang juara Badminton Asia Championships 2022 itu.

"Laga ini sangat sulit, setelah menghadapi wakil China di partai semifinal, saya kembali berjumpa pemain China lainnya di partai pemungkas," ujar Tzu Ying yang sebelumnya di semifinal mengalahkan Chen Yu Fei.

"Tidak mudah mengalahkan Wang di laga ini. Beruntung, meskipun dalam kondisi sulit, saya begitu termotivasi untuk meraih gelar karena sepanjang pertandingan penonton terus mendukung saya bermain," ungkap Tzu Ying.

Dengan kemenangan ini, pemain bertinggi badan 163 cm itu menjadi juara untuk kali ketiga di ajang Indonesia Open. Sebelumnya Tzu Ying sudah berjaya di Jakarta pada edisi 2016 dan 2018.

Dari kubu lawan, Wang Zhi Yi mengaku kewalahan mengalahkan mantan ratu bulutangkis dunia itu.

Pada pertemuan pertama dengan Tzu Ying ini, pemain rangking 14 dunia itu mengaku dirinya harus banyak belajar. Mulai dari segi teknik, fisik hingga mental.

"Dalam laga pertama melawan Tai Tzu Ying, saya banyak belajar dari dia. Pada laga ini saya punya harapan bisa menjadi juara. Sayang belum bisa tercapai dan saya masih harus memperbaiki beberapa kekurangan," pungkas pemain kelahiran 29 Maret 2000 itu.

Selepas menjadi runner up pada turnamen BWF level super 1000 itu, Wang akan memperbaiki kekurangan yang dimilikinya. Wajar Wang menjadi salah satu di antara pemain harapan China ke depannya di sektor tunggal putri.

"Banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan dalam turnamen BWF level super 1000 saya. Kepercayaan diri saya meningkat dan saya jadi bisa mengatur tempo permainan saat saya ada di lapangan," ungkap semifinalis BAC 2022 itu. ***