BENGKALIS - Mencuatnya kembali persoalan antara PT Meskom Agro Sarimas (MAS) dengan masyarakat Desa Simpang Ayam yang merasa dirugikan, menyita perhatian DPRD Bengkalis. Baik persoalan jalan yang rusak akibat kendaraan pengangkut sawit maupun masalah pembagian hasil kebun sawit yang sudah hampir setahun belum dibayarkan oleh pihak perusahaan.

"Masalah PT MAS dengan masyarakat ini merupakan masalah yang lama belum terselesaikan. Persoalan utamanya adalah pembagian hasil panen kepada pemilik lahan yang tidak jelas. Ditambah lagi kerusakan jalan yang membuat masyarakat semakin meradang," ujar Ketua Komisi II DPRD Bengkalis, Syahrial kepada wartawan, Selasa (15/3/2016).

Dipaparkan Syahrial, persoalan ketidakjelasan penyaluran hasil panen ke masyarakat oleh PT MAS, disebabkan ketidakjelasan data pemilik lahan yang terdaftar di Koperasi Meskom Sejati sebagai penyalur hasil panen.

''Kita sudah pernah memanggil pihak koperasi. Alasan mereka, data pemilik lahan yang terdapat di kebun yang dikelola PT MAS, belum jelas, masih tumpang tindih. Kita sudah minta untuk segera diverifikasi dan diselesaikan,'' ujarnya.

Namun sampai hari ini, papar Syahrial, belum ada progres dari pihak koperasi apakah sudah menyelesaikan masalah tumpang tindih lahan tersebut. Menurut Syahrial, seharusnya persoalan tersebut sudah diselesaikan setelah mediasi yang terdahulu.

Dipaparkan Syahrial, Komisi II akan menggelar rapat internal guna membahas persoalan PT Meskom dengan masyarakat. Dalam waktu dekat, Komisi II juga akan turun ke lapangan melihat kondisi langsung masyarakat, setelah itu baru memanggil pihak perusahaan dan koperasi untuk dengar pendapat.(ail)