SELATPANJANG, GORIAU.COM - Sebagai daerah baru, pengangguran memang seperti tidak bisa dielakkan. Dengan minimnya ketersediaan lapangan kerja, menyebabkan banyak pengangguran terlahir setiap tahunnya.


Seperti halnya yang terjadi di kabupaten termuda se Riau, Kabupaten Kepulauan Meranti. Menurut Bupati Meranti Drs H Irwan MSi, setidaknya ada sekitar 2.000 orang pengangguran setiap tahunnya.
"Setiap tahun ada sekitar 2.000 siswa tamat sekolah, 300 orang akan melanjutkan ke perguruan tinggi di luar daerah, sementara 1.700 nya menetap di Meranti. Dari 1.700 itu sekitar 300 orang kuliah di Selatpanjang," kata H Irwan.
Di samping itu pula, setiap tahunnya ada sekitar 300orang putera daerah lulus kuliah dan pulang kampung. Di tambah pula pendatang yang berhijrah ke Meranti setiap tahunnya ada sekitar 300 orang.
"Tiap tahun ada sekitar 300orang masuk ke Meranti. Ini menjadi tekanan berat bagi kita, selaku daerah baru," ujarnya lagi.
Guna menyerap tenaga kerja yang berasal dari warga tempatan, Kepulauan Meranti membuka lebar peluang bagi investor untuk membuka usaha di Meranti sehingga pekerja-pekerja itu bisa diserap dari warga tempatan. Selain itu, Disosnakertrans juga diingatkan agar terus mendata perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Meranti, untuk melihat apa betul kuota pekerja dari warga tempatan sudah sesuai dengan ketentuan.
"Setidaknya upaya-upaya untuk mengurangi pengangguran ini telah kita lakukan. Memang membangun daerah baru tidak semudah membalik telapak tangan. Namun, apa yang telah kita semua usahakan selama ini, kondisi Meranti makin hari semakin membaik," kata H Irwan saat berdiskusi dengan Ikatan Pelajar Mahasiswa Selatpanjang (IPMS) Pekanbaru di Pekanbaru, Minggu (10/5/2015) lalu.(zal)