TELUKKUANTAN – Festival pacu jalur 2022 memang sudah berakhir. Namun, masih menyisakan banyak tanda tanya di benak masyarakat. Salah satunya tentang lomba videografi yang diumumkan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau melalui akun resmi media sosialnya.

Melalui akun instagram @kuansingkab yang dikelola oleh Dinas Kominfoss Kuansing, panitia mengumumkan adanya perlombaan video dengan tema ajakan nonton pacu jalur. Pengumuman lomba ini diunggah pada 1 Agustus 2022, total hadiah yang dicantumkan adalah Rp10 juta.

Sehari setelah pacu jalur Telukkuantan, banyak peserta mempertanyakan kelanjutan lomba ini. Di berbagai platform media sosial, lomba ini menjadi gunjingan warganet. Hingga akhirnya panitia mengumumkan tiga pemenang.

Tiga pemenang diumumkan melalui akun instagram @kuansingkab pada 3 September 2022. Adapun tiga pemenang tersebut yakni akun @feby_delpianty, @wak_nagaa dan @andrieoc_.

Ternyata, hingga kini para pemenang belum mendapatkan hadiah yang dijanjikan panitia. Yendri Oktaviandi dengan akun @wak_nagaa, kepada GoRiau.com, mengaku sudah menghubungi nomor panitia yang tertera di brosur pengumuman.

"Sampai detik ini, kami belum menerima hadiah. Pihak penyelenggara sama sekali tidak merespons sedikit pun, bahkan yang kami hubungi malah melepar tanggung jawab dari panitia satu ke panitia yang lain," ujar Yendri, Jumat (16/9/2022) di Telukkuantan.

Yendri merasa dirugikan dengan sikap panitia yang ia nilai tidak bertanggung jawab. Rasa kecewa pun ia luapkan ke berbagai media sosial, dengan harapan ada tanggapan dari penyelenggara.

"Mirisnya lagi, ada satu orang pemenang yang awalnya semangat untuk memviralkan, tiba-tiba berubah pikiran. Karena, mungkin dia ada keterkaitan dengan pemerintah," ujar Yendri.

Yendri mengatakan, panitia yang dihubunginya bernama Yulia Putri Mulki, staf honorer Kominfoss Kuansing. Kepada Yendri, Yulia menyatakan bahwa orang yang bertanggung jawab adalah ketua pelaksana bernama Hendra.

"Kami tak tahu yang namanya Hendra, yang kami tahu adalah @kuansingkab, itu pedoman kami. Kami dikasih nomor atas nama Hendra, dia tak mau angkat dan balas pesan kami," ujar Yendri.

Secara terpisah, Yulia Putri Mulki, staf honorer Kominfoss Kuansing, menyatakan dirinya mendapat arahan dari Hendra untuk membuat lomba videografi. Ia mengenal Hendra sebagai wartawan yang melekat dengan Plt Bupati Kuansing.

"Barang kali Bang Hendra gak sanggup dan gak sampai pemahamannya soal perlombaan video kreatif ini, beliau lempar ke kami," ujar Yulia.

Saat ditemui di Kominfoss Kuansing, Yulia mengaku langsung menjalankan arahan dari Hendra. Bersama beberapa rekannya sesama honorer, membuat pengumuman tersebut.

"Kami langsung laksanakan perintah. Untuk pencairan dana, kami bikin RAB. Dari awal, kami yang urus loma tersebut, kecuali dana untuk hadiahnya," tutur Yulia.

Yulia menyatakan, Plt Bupati Kuansing sudah perintahkan agar dana lomba video diselipkan di panitia besar pacu jalur.

"Dananya belum cair, bukan tak diberikan. Dana dari panitia besar pacu jalur belum cair, maka belum bisa diberikan hadiah ke pemenang," ujar Yulia.

Kepada GoRiau.com, Yulia berkali-kali menyatakan bahwa Hendra yang berwenang dan bertanggung jawab atas perlombaan itu. "Silahkan hubungi beliau, ini tanggung jawab beliau," katanya.

Sementara itu, Hendra yang dimaksud Yulia adalah Hendra Riko Purnomo, statusnya kontributor pada website official Pemkab Kuansing, ia mengaku hanya membentuk tim untuk lomba.

"Saya hanya membentuk tim untuk lomba tersebut, atas permintaan Pak Plt Bupati Kuansing," ujar Hendra saat dikonfirmasi melalui pesan aplikasi.

Setelah terbentuk, lanjut Hendra, dirinya jatuh sakit dan dirawat di RSUD Telukkuantan. Sehingga, dirinya tidak tahu kelanjutan lomba tersebut.

"Selesai pacu, ternyata lomba video belum selesai. Saya bantu komunikasikan ke panitia pacu jalur, untuk hadiah para pemenang. Alhamdulillah sudah dimasukkan ke anggaran pacu jalur oleh Pak Azhar sesuai perintah Plt Bupati," papar Hendra.***