BALI - Sebuah video seorang perempuan marah-marah di kelab malam menjadi viral di media sosial di Bali dan diketahui perempuan itu adalah seorang model seksi yang bernama Messya Iskandar.

Si model seksi itu marah, dan protes tidak mau dites urine oleh tim gabungan yang melakukan operasi di sebuah klub malam di wilayah Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (30/11) sekitar pukul 21:30 Wita.

"Bapak mencurigai kami karena apa? Ah bodo amat, kita nggak mau, Jangan ya menuduh orang tanpa ada bukti," kata model itu, tersebut, seperti dikutip dari video viral itu.

Rupanya kegiatan itu adalah operasi Waspada Wira Tombak TA 2019 yang digelar Denpom IX/3 bersama tim gabungan dari Polri, BNNK Badung, Imigrasi, serta Satpol PP.

Sementara Dandenpom IX/3 Denpasar Letkol Cpm Harjono Pamungkas Putro saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu dan Messya Iskandar menolak untuk di tes urine.

"Iya dia menolak tes urine, ternyata dia mabuk minum-minum keras di mejanya kan banyak minum. Padahal yang tes itu kan tidak ada hanya dia kan diacak. Kalau semua di tes kan alatnya tidak cukup, alatnya kan mahal harganya," kata Letkol Harjono saat dihubungi via telepon, Senin (2/12).

Ia juga menerangkan, bahwa operasi gabungan kebetulan dipimpin Letkol Harjono dan pada saat itu petugas BNNP Bali meminta Messya Iskandar untuk tes urine. Namun ia menolak dengan alasan kenapa hanya dia yang di tes urine.

"Padahal kita acak tidak hanya dia. Kemarin yang diperiksa kan banyak tidak hanya mereka," imbuhnya.

Awalnya Messya Iskandar tetap menolak melakukan tes urine. Tetapi saat petugas menyampaikan akan membawa ke kantor polisi kemudian dia takut dan mau di tes urine dan hasilnya negatif.

"Dia tidak mau tes urine di situ, terus kita mau bawa ke kantor polisi dia takut terus mau di tes. Bukan masalah negatif dan positifnya semuanya harus patuh hukum. Semua orang di depan hukum kan punya kedudukan yang sama, sebenarnya kalau di tes dia harus ikut dong, walaupun dia artis kan dia juga manusia," ungkapnya.

Messya Iskandar, juga sempat ngomong kasar kepada petugas saat meminta tes urine. Namun, pihak petugas tetap memberikan arahan kepada model itu untuk tetap tes urine.

"Iya dia ngomong kasar kan tidak layak. Sebenarnya dia bisa dituntut balik sebagai melawan petugas," ujarnya.

"(Sebenarnya) urusannya BNN dia (Messya Iskandar) domainnya BNN yang punya wewenang tes urine bukan kita. Kebetulan operasi gabungan itu yang mimpin itu saya," ujarnya.***