PEKANBARU - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru pada Bulan Desember 2019 nanti, penyaluran gas elpiji ukuran 3 Kg akan ditingkatkan 5-10 persen. Dengan demikian, meskipun sempat dikhawatirkan, kuota elpiji bersubsidi tersebut dipastikan aman.

Sales Branch Manager Rayon I Riau Pertamina Toni, menjelaskan bahwa selama tahun 2019, total kuota gas elpiji 3 Kg berkisar 23.278 dalam satuan metrik ton. Sampai akhir November, jumlah yang sudah terealisasi sekitar 22.384 metrik ton.

"Jadi total kuota kita tahun 2019 itu adalah 23.278 metrik ton, kalau pertabung dibagi 3Kg saja. Sampai akhir November, sudah terealisasi 22.384 metrik ton," paparnya, Senin, (9/12/2019).

"Sisanya sekitar 894 metrik ton. Menyambut Natal dan Tahun Baru, penyaluran akan ditambahkan, estimasi 5-10 persen sesuai kebutuhan, menurut kita itu akan over," paparnya.

Sementara itu, menyikapi kelangkaan gas elpiji ukuran 3 Kg yang sempat terjadi beberapa waktu lalu, Toni mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan ke lapangan. Ia menjelaskan bahwa bukan kelangkaan yang terjadi, melainkan keterlambatan suplai oleh karena beberapa faktor.

"Kami sudah melakukan pengecekan, dan sebenarnya tahun ini tidak ada kelangkaan. Hanya memang ada keterlambatan suplai karena memang kemarinkan ada kasus yang truk CPO terguling dan beberapa hal lain," jelasnya.

Lebih lanjut Toni mengatakan alokasi gas elpiji untuk Kota Pekanbaru sudah cukup besar, sehingga kecil kemungkinan jika terjadi kelangkaan. Namun ia mengharapkan peningkatan pengawasan untuk memastikan bahwa gas subsidi ini benar-benae hanya dapat dibeli oleh masyarakat yang berhak.

"Kalau langka sih, Insya Allah nggak ya, karena alokasinya sudah besar. Mungkin harus ditambahkan dengan pengawasan agar elpiji ini tepat sasaran, tidak dibeli oleh orang-orang yang tidak berhak," pungkasnya.***