JAKARTA - Pelatih timnas wanita Indonesia, Rully Nere akan segera mengevaluasi performa timnya seusai menjalani turnamen FAS Women’s International Quadrangular di Singapura. Pelatih asal Papua ini punya pekerjaan rumah yang tidak ringan untuk persiapan tim menghadapi laga putaran kedua pra olimpiade pada Januari mendatang.

“Dari turnamen ini saya bisa mengukur kapasitas semua pemain. Ini penting untuk mendapatkan formasi yang ideal untuk tim,” kata Rully Nere.

Pada turnamen ini, Rully memang sengaja memainkan semua pemainnya baik di laga pertama maupun laga kedua. Turnamen yang melibatkan empat peserta ini memberi kesempatan masing-masing tim bermain dua kali. Tim yang menang di laga pertama akan berhadapan tim pemenang lainnya di laga kedua dan demikian sebaliknya.

Pada laga pertama, Indonesia kalah tipis 0-1 dari Luxemburg. Sementara pada laga lainya Singapura menang 1-0 atas Maladewa.

Di laga kedua, Luxemburg menang telak 4-0 atas Singapura. Adapun Indonesia kalah adu penalti 1-3 dari Maladewa setelah bermain imbang 0-0 di waktu normal.

Rully menambahkan, melawan Maldewa para pemain agak meremehkan kekuatan lawan. Laga melawan Maladewa bukan yang pertama kali. Pada dua pertemuan sebelumnya, Indonesia selalu menang dengan skor lebih dari dua gol.

“Mental pemain juga menjadi catatan. Mereka sudah terlalu yakin menang sebelum laga. Ini yang tidak boleh terjadi pada laga selanjutnya,” kata Rully.

Laga melawan Maladewa juga menjadi laga uji coba internasional terakhir sebelum tampil di putaran kedua Pra Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar Januari 2019 mendatang.

Melawan Maladewa, Indonesia tampil menekan sejak menit awal. Namun upaya Carla Bio dan kowan-kawan tak membuahkan hasil, meski berbagai peluang terus tercipta di babak pertama.

Melihat penampilan Maladewa di babak pertama, tim pelatih pun merubah strategi di babak kedua, salah satunya dengan memasukkan beberapa pemain guna menambah manuver serangan. Satu-satunya peluang emas skuat Garuda melalui sepakan Jesella pada perpanjangan waktu tepatnya menit 94 di akhir babak kedua yang sayang meleset di atas mistar gawang. Hingga babak kedua berakhir tak ada satu pun gol tercipta sehingga laga dilanjutkan dengan adu penalti.

Di babak adu penalti, akurasi tembakan menjadi masalah bagi kedua tim, akurasi tembakan baik Indonesia maupun Maladewa selalu meleset. Skuat Garuda sempat menjatuhkan mental tim lawan setelah sang penjaga gawang Riska Julianti mampu menepis sepakan pemain Maladewa.

Namun sayang, Timnas putri Indonesia harus 2 kali kebobolan yang membuat Maladewa akhirnya mampu unggul 3-1 atas Indonesia di babak adu penalti ini. Gol yang tercipta bagi Indonesia hanya melalui sepakan Syenida Meryfandina menjadi satu-satunya gol bagi Indonesia di laga ini. ***