BANDUNG - Belajar dari kegagalan, Ezechiel N'Douassel mundur saat hadiah penalti diberikan kepada Persib di pertandingan melawan PSIS pada laga pekan ke-27 Kompetisi Sepakbola Liga 1 2019, Rabu (6/11/2019) lalu di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Ia memilih menjauh dari kotak penalti teringat kegagalannya menyelesaikan tugas tendangan 12 pass lawan Semen Padang dan Persija.

Ezechiel yang sebenarnya adalah eksekutor pertama, memberikan kesempatan itu kepada pemain lain. Febri Hariyadi justru jadi pemain yang berinisiatif mengambil bola sambil menunggu diskusi pelatih Robert Alberts dan Supardi menentukan eksekutor.

"Kami punya tiga sampai empat pemain sebagai opsi siapa yang akan menjadi eksekutor dan Ezechiel memang terlihat tidak tertarik karena dia sudah gagal dalam dua penalti," kata Robert.

Akhirnya pemain yang paling siap Febri Hariyadi diberi kesempatan. Tendangannya mulus masuk ke jala gawang PSIS yang dikawal kiper Joko Ribowo tanpa bisa ditebak. Gol itu sekaligus memastikan kemenangan Maung Bandung 2-1 mempertahankan tren positif.

"Pada dasarnya kami kerap melakukan latihan penalti. Setiap saat kami juga melihat siapa pemain yang layak untuk mengambil penalti dan melihat siapa yang merasa nyaman di pertandingan. Dia (Febri) seperti sedang menunjukkan 'ini giliran saya' dan setelah berdiskusi dengan kapten akhirnya memilihnya," beber Robert.

Robert senang melihat pemain bernomor punggung 13 itu kembali kepada performa terbaik dan kepercayaan diri yang cukup. Kini Febri berdampingan dengan Eze jadi pencetak gol terbanyak klub.

"Bagus melihatnya karena mampu mencetak gol dan kembali ke permainan terbaiknya, kepercayaan dirinya mulai tumbuh dan di laga sebelumya juga dia sudah bisa mencetak gol," paparnya. ***