PEKANBARU, GORIAU.COM - Puluhan massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) selingkungan Universitas Islam Riau, mendatangi Kantor DPRD Riau, menuntut agar perusahaan yang telah membakar lahan, segera dicabut izinya.

Berbagai atribut mereka bawa, diantaranya spanduk dan kertas yang bertuliskan kecaman serta tuntutan mereka. Diantaranya terlihat tulisan cabut izin perusahaan perusak lingkungan, jangan beli produk-produk Sinarmas seperti Paseo, Excel pro dan lainya.

Dalam orasinya, para mahasiswa juga menuntut agar seluruh Kabupaten/Kota di Riau, dibangun posko-posko kesehatan.

"Selama 18 tahun kita merasakan asap, kami mohon kepada wakil rakyat untuk segera menyelesaikan permasalahan yang mengakibatkan timbulnya asap, kami hadir disini butuh jawaban yang tegas," ungkap salah satu korlap, Senin (26/10/2015) sore.

Dari pantauan GoRiau.com, aksi massa HMI tersebut, dijaga ketat oleh aparat dari Polresta Pekanbaru. Sekitar pukul 16.00 Wib, beberapa anggota dewan seperti Abdul Vattah, Hazmi Setiadi dan Suhardiman Amby, terlihat menjumpai para demonstran.

Menjawab tuntutan para mahasiswa, Suhardiman Amby akhirnya mengambil alih alat pengeras suara. Suhardiman mengatakan, bahwa DPRD Provinsi Riau, saat sedang membuat pansus khusus permasalahan Karhutla.

"Tuntutan kalian akan kita bahas dalam rapat pansus, dan nantinya kita juga akan membawanya ke rapat paripurna. Untuk dapat kalian ketahui, bahwa semua yang terjadi saat ini bukan kesalahan siapa-siapa, tapi ksealahan pemberi izin perusahaan," ungkap Suhardiman.

Masih menurut Suhardiman, bahwa saat ini beberapa perusahaan yang sudah menjadi tersangka masih terlalu sedikit, oleh karenaya pihak dewan juga akan menyampaiakn langsung ke Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.

"Saat ini banyak sekali perusahaan yang memiliki pabrik, tapi tidak mempunyai kebun, jadi siapa yang perlu disalahkan, tentunya pemerintah setempat yaitu Bupati, termasuk juga Gubernur, dan pemerintah pusat," sambungnya.

Suhardiman dengan tegas, meminta seluruh masyarakat dan mahasiswa untuk bersabar, karena permasalahan tersebut sedang dalam pembahasan.

"Yang kita hadapi ini bukan orang biasa, dibalik semua permasalahan izin perkebunan ini, ada banyak orang memakai bintang-bintang. Kita tidak mudah melawan mereka, tapi yakinlah dengan kita bersatu insya allah semua akan terselesaikan," pungkas Suhardiman yang disambut takbir oleh mahasiswa.

Setelah melakukan dialog, puluhan mahasiswa dan para wakil rakyat membubarkan diri dengan tertib kembali ke tempat masing-masing.***