PEKANBARU - Setelah melaksanakan musyawarah panjang terkait usulan Rumah Sunting untuk memberikan gelar kehormatan Datuk Seri Pujangga Utama kepada Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri (SCB) Agustus lalu, akhirnya, prosesi penabalan telah dilakukan pada Rabu (7/11/2018) pagi.

Prosesi penabalan SCB oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) ini dinilai sebagai suatu hal yang patut dilakukan, mengingat sepak terjangnya selama ini dalam dunia kesusasteraan Indonesia. Begitu banyak karyanya yang telah terbukti dan diakui baik dalam maupun luar negeri.

Ketua Panitia Pelaksana Gelar Kehormatan Adat Melayu Riau, Taufik Ikram Jamil mengatakan, bahwa sejak tahun 1970 hanya 8 orang yang diberikan anugerah gelar kehormatan ini.

"Sejak 40 tahun terakhir, gelar kehormatan adat diberikan kepada 8 orang terpilih. Dan sekarang, gelar tertinggi bagi pujangga Riau ini telah dianugerahkan kepada SCB," katanya saat usai upacara penabalan SCB di Balai Adat Melayu Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.

Taufik juga mengungkapkan, tujuan digelarnya upacara adat ini ialah memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar Datuk Seri Pujangga Utama Sutardji Calzoum Bachri dan keluarganya selalu dilindungi dan diberikan kelancaran dalam mengeksplorasi sastra dengan peradaban Bumi Melayu.

"Upacara penabalan ini juga sebagai ajang silaturahmi kita sebagai putra-putri Melayu Riau. Sekaligus memotivasi semua pihak untuk berbuat sesuatu yang berguna bagi agama, bangsa dan negara," tambahnya lagi.

Prosesi penabalan diawali dengan pembacaan ikhtisar riwayat hidup sastrawan kelahiran Rengat, Indragiri Hulu ini serta musyawarah Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR tentang pemberian gelar kehormatan kepada SCB.

Puncak acara penabalan ini pun diiringi pembacaan warkah penabalan sembari memasangkan tanjak dan selempang yang dilakukan oleh Ketua Umum MKA LAMR, Datuk Seri Al Azhar kepada SCB yang telah resmi dinobatkan sebagai Datuk Seri Pujangga Utama.

Untuk diketahui, makna frase gelar kehormatan adat Datuk Seri Pujangga Utama ini adalah orang patut yang bercahaya sebagai sastrawan, terutama karena pencapaian dan dedikasinya secara istimewa dalam kehidupan manusia. ***