PEKANBARU- Presiden RI, Ir Joko Widodo melakukan pemeriksaan langsung penanganan kebakaran hutan dan lahan di Riau, untuk memastikan penanganan maksimal berjalan sebagaimana mestinya.

Dari hasil sementara berdasarkan rapat terbatas di Novotel Pekanbaru, Senin (16/9/2019) malam. Presiden mengakui penanganan karhula di lokasi kebakaran tidak semudah yang dibayangkan. Banyak usaha yang telah dilakukan, namun api tidak dapat dipadamkan semudah yang dibayangkan.

"Segala usaha sudah dilakukan. Yang di darat (pemadaman) sudah semuanya, tambahan pasukan kemarin sudah saya perintahkan juga. Kemarin datang totalnya 5.600 (pasukan)," ujar Presiden di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru.

Selain mengerahkan pasukan, Satgas Karhutla juga telah melakukan melakukan water bombing di lokasi karhutla. Setidaknya, sebanyak 52 pesawat dikerahkan untuk melakukan pemadaman.

"Hari Jumat lalu juga sudah kita perintahkan, sudah diterbangkan dan alhamdulillah saat itu di Indragiri Hilir juga hujan turun. Ini sekarang kita lakukan lagi menabur garam. Karena awannya ada kita berdoa semoga nanti juga jadi hujan, insyaallah di hari ini," imbuhnya.

Selanjutnya kata Presiden, meski upaya maksimal telah dilakukan untuk memadamkan api yang terlanjur membesar dan meluas. Ia kembali menegaskan bahwa langkah terbaik ialah dengan melakukan pencegahan agar titik api tidak semakin membesar.

"Segala upaya kita lakukan. Tetapi memang yang paling benar itu adalah pencegahan sebelum kejadian. Ini api satu (terdeteksi) langsung padamkan, satu padam. Itu yang benar," tuturnya.

Lebih lanjut Presiden mengimbau seluruh pihak untuk tidak melakukan pembakaran lahan gambut maupun hutan yang dapat menyebabkan bencana kebakaran hutan dan lahan semakin meluas. Terkait hal itu, presiden sudah menginstruksikan diambilnya tindakan tegas bagi para pelaku pembakaran baik dari kalangan korporasi maupun individu.

"Upaya hukum sudah kita lakukan. Baik yang perorangan baik korporasi semuanya sudah ada tindakan tegas ke sana," tandasnya. ***