KAMPAR – Posko Pengawasan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Kampar, Riau tersebar di lima titik.

Kepala Disbunnak Keswan Kampar, Syahrizal melalui Kepala Bidang Keswan, drh. Deyus Herman menyebutkan, posko tersebar di Kecamatan XIII Koto Kampar perbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat.

Lalu di Desa Silam Kecamatan Kuok, Desa Sukaramai Kecamatan Tapung Hulu, Kelurahan Lipat Kain Kecamatan Kampar Kiri dan Kecamatan Tapung Hilir.

"Sekarang sudah aktif empat posko. Rencana tambah satu lagi di Tapung Hilir," ujar Deyus kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (14/6/2022).

Posko akan beroperasi hingga Hari Raya Idul Adha berlalu. Ia menyebutkan, tiap posko pemeriksaan diisi Tim Satgas Tim Satgas Pengendalian Penyakit LSD dan PMK yang telah dibentuk di tingkat kabupaten.

Terdiri dari Disbunnak Keswan sendiri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kepolisian Resor Kampar, Komando Distrik Militer 0313/KPR, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja.

Menurut dia, posko difungsikan untuk mencegah penyebaran LSD dan PMK. Seperti diketahui PMK sudah mewabah di Kampar.

"Tiap hewan ternak yang masuk maupun keluar akan diperiksa," jelasnya.

Ditanya soal ketersediaan hewan kurban di Kampar di tengah maraknya wabah, ia mengaku masih amat kurang. Apalagi dengan adanya posko pemeriksaan yang dikhawatirkan akan berimbas ke suplai hewan kurban.

Oleh karena itu, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau. Dari hasil koordinasi, aturan memperbolehkan pengiriman hewan kurban antar daerah wabah. Tetapi kondisi hewan harus sehat.

"Karena daerah kita sudah terpapar PMK, secara aturan daerah wabah ke daerah wabah diperbolehkan masuk bagi yang sehat. Apalagi untuk kebutuhan qurban," jelas Deyus.

Sebelumnya, ia memperkirakan kebutuhan hewan kurban tahun ini sekitar 7.500 ekor. Acuannya jumlah tahun lalu.

"Tahun lalu kan kita estimasi (kebutuhan hewan kurban) 5.300. Ternyata 7.500," katanya.

Kenaikan yang signifikan berkemungkinan terjadi tahun ini. Kebutuhan didominasi kerbau sebanyak 3.800 ekor. Lalu sapi sebanyak 2.800 ekor, sisanya kambing.

Menurut dia, populasi kerbau di Kampar memang mencapai 14.000 ekor. Tetapi kerbau jantan untuk kurban hanya tersedia sekitar 700 ekor. Jauh lebih banyak yang harus didatangkan dari luar Kampar.***