BANGKINANG - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar menyayangkan usaha galian C marak. Ia mengkhawatirkan kunjungan pariwisatawan berkurang akibat usaha yang dapat merusak alam dan jalan.

Ketua Pokdarwis Desa Tanjung, Fazli Saldayu kepada GoRiau.com, Ahad (27/10/2019) mengaku beberapa bulan belakangan ini kunjungan pariwisatawan ke Desa Tanjung cukup meningkat. 

"Kalau kunjungan pariwisatawan sejak beberapa bulan ini alhamdulillah meningkat, seperti ke Sungai Kapur, Air Terjun Panisan dan ke wisata Pulau Petai. Namun ada kekhawatiran kita jangan nanti akibat maraknya galian C di Kecamatan XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu ini bisa menurunkan angka kunjungan pariwisatawan ke desa kita. 

"Karena sama-sama kita ketahui, usaha ini dapat merusak alam dan jalan kita. Contoh kecilnya, membuat jalan kita berlumpur di sepanjang jalan penghubung XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu ini," ungkap Fazli. 

Diketahui, usaha galian C beroperasi di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu, tepatnya di Desa Tanjung ini tak jauh dari objek wisata Sungai Kapur. 

Sementara itu di Kecamatan XIII Koto Kampar beroperasi di Desa Gunung Bungsu dan Desa Koto Tuo Barat. 

Kepala Desa Tanjung, Sutomi mengaku terkait usaha galian C beroperasi yang tak jauh dari Sungai Kapur tersebut mengaku telah berkoordinasi dengan pihak pemerintah kecamatan. ***