PEKANBARU - Kabut asap imbas dari kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti hampir di seluruh wilayah Provinsi Riau. Hingga Senin (16/9/2019), asap masih pekat yang mengakibatkan kualitas udara hingga hari ini dalam level tidak sehat dan berbahaya di sejumlah lokasi.

Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah, Syekh Muhammad Nur Ali menyebut bencana kabut asap adalah tanggungjawab semua umat. Sebab itu, dia mengimbau kepada seluruh jamaah tarekat naqsabandiyah yang dipimpinnya agar melakukan aksi membantu pemerintah dalam penanganan kabut asap yang terjadi saat ini.

"Allah SWT berfirman, telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar. Jadi, bencana asap ini adalah tanggungjawab semua umat manusia. Kita harus berbuat, jangan hanya omong kosong saja," ujar Syekh M Nur Ali di hadapan jamaahnya dalam acara ibadah suluk, Senin (16/9/2019).

Kepada pemerintah, Syekh M Nur Ali juga berpesan agar melibatkan semua elemen masyarakat hingga ke level bawah. Ini dilakukan untuk penangan maupun berguna untuk mengantisipasi terjadinya karhutla di setiap daerah.

"Saran kami, pemerintah juga harus melibatkan seluruh pemuka agama dalam penanganan karhutla dan untuk mensosialisasikan bahaya karhutla baik di masjid - masjid, gereja, vihara dan rumah ibadah lainnya. Selain itu juga menggerakkan kelompok masyarakat peduli api hingga ke pemerintahan paling bawah untuk melakukan aksi penanganan asap," tandasnya. (gs1)