JAKARTA - Perusahaan bioteknologi (AS) Amerika Serikat, Moderna, berkeinginan untuk menambah jumlah dosis vaksin corona produksi mereka dari 10 dosis per vial menjadi 15 dosis per vial (tabung kemasan).

"(Penambahan dosis ini, red) untuk memaksimalkan peluang memberikan lebih banyak dosis ke setiap pasar dengan lebih cepat. Moderna mengajukan untuk mengemas 15 dosis vaksin per vial dari sebelumnya berisi 10 dosis vaksin," kata juru bicara Moderna kepada AFP, seperti dikutip GoNews.co Sabtu (13/2/2021).

Terkait hal ini, FDA (Food and Drug Administration) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat telah menyetujui Moderna mengemas 14 dosis per botol.

Sementara itu, Moncef Slaoui yang merupakan kepala penasihat ilmiah untuk program pengembangan vaksin di bawah mantan presiden Donald Trump, menyambut baik kabar tersebut.

"Ini akan menjadi langkah maju yang bagus," kata Slaoui dalam sebuah pernyataan kepada New York Times.

Slaoui melanjutkan rencana Moderna menambah jumlah dosis per kemasan akan mempercepat jalur produksi vaksin menjadi kurang dari sepuluh minggu atau sebelum akhir April vaksin dapat terdistribusi secara menyeluruh.

Hingga saat ini program vaksinasi di Amerika Serikat baru mencapai sekitar sepuluh persen orang dari populasi. Dalam program vaksinasi tersebut kurang dari setengahnya menggunakan vaksin buatan Moderna dan sisanya menggunakan vaksin buatan Pfizer.***