PEKANBARU - Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Roni Pasla meminta Walikota Pekanbaru, Firdaus untuk mengevaluasi jajarannya yang tidak tegas dalam menertibkan reklame-reklame illegal di Kota Pekanbaru.

Pasalnya, Politisi PAN ini melihat Walikota sangat serius dalam menanggapi persoalan maraknya reklame illegal di Pekanbaru, pasca adanya pemotongan pohon di sepanjang Jalan Tuanku Tambusai beberapa waktu lalu.

"Walikota punya niat baik untuk menertibkan reklame ilegal, kita apresiasi itu, tapi jajarannya juga harus punya semangat yang sama, yang tidak satu semangat dievaluasi saja," kata Roni, Minggu (15/11/2020).

Sebelumnya, Roni sudah berulang kali mengingatkan Pemko supaya segera menindaklanjuti reklame-reklame illegal yang ada di Pekanbaru, apalagi reklame bando yang secara jelas tidak sesuai dengan regulasi. 

Yang tahu persis dimana reklame tak berizin, lanjut Roni, adalah Bapenda karena mereka punya data lengkap. Data inilah yang harus disinkronkan dengan data di lapangan, sehingga Bapenda tahu mana reklame yang perlu disurati atau tidak.

"Kita kasihlah kesempatan sampai akhir Desember, yang tidak berizin, disurati dua atau tiga kali. Karena dia tidak ada untungnya juga untuk kita, sudahlah merusak pemandangan, pajaknya juga tak bayar," tuturnya.

Terkait anggaran pemotongan reklame, Roni yang juga Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Pekanbaru ini menyebut anggaran pemotongan sudah ada dalam nomenklatur penertiban.

"Anggaran pemotongan itu sudah ada, masalahnya besar atau kecil saja, kalau tidak cukup, ya pasti kita tambah," pungkasnya.***