PONTIANAK - Luar biasa penyambutan pawai Obor Api Asian Para Games III. Srbanhak 20.000 masyarakat dan pelajar memadati sepanjang jalan yang dilalui Obor Api Asian Para Games yang mengambil start dari Rumah Jabatan (Rumjab) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) dan finis di Alu-alun Kapuas, Pontianak, Kalbar, Rabu, 19 September 2018.

Pawai Obor Asian Para Games III kali ini memang terlihat lebih istimewa dengan kehadiran Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Oesman Sapta Odang dan tokoh wanita, Yenny Wahid yang merupakan putri mantan Presiden Abdurahman Wahid. Prosesi penyerahan obor yang disaksikan sekitar 500 orang dimulai dengan penampilan tarian tradisional Corak Insang. Kemudian, Ketua Umum Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) Raja Sapta Oktohari menyerahkan obor kepada Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji.

Dari Gubernur H Sutarmidji, api obor akan diestafetkan kepada pembawa obor 1 yakni Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Oesman Sapta Odang, kemudian diteruskan kepada Wakil Jaksa Agung RI sekaligus sebagai CdM (Chef de Mission) Kontingen Indonesia dalam Asian Para Games 2018 Dr. Arminsyah., SH., M.Si.

Di pos ketiga yang berada di Rumjab Gubernur, Aminsyah menyerahkan pada pembawa obor 3 yakni Wahdina, peraih emas ASEAN Para Games 2005/09/11 dan 13 cabor renang. Setelah itu obor dibawa berjalan menuju check point dan menaiki kendaraan pawai untuk diarak keliling kota sejauh 3,7 km.

Okto, panggilan akrab Raja Sapta Oktohari dalam sambutannya mengatakan, pawai obor Asian Para Games ini merupakan kegiatan pertama dilakukan di Indonesia. Dan, Asian Para Games ini juga merupakan kegiatan olahraga kedua terbesar kedua di dunia setelah Paralympic Games.

"Pawai Obor Asian Games yang diadakan di Bumi Khatulistiwa merupakan kegiatan istimewa. Sebab, kita bukan hanya sekadar mengantarkan obor tetapi sedang menjadi saksi, sebagai bagian dan pelaku sejarah dalam kegiatan olahraga terbesar kedua dunia," katanya.

"Saya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan Pemprov Kalbar dan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pawai obor. INAPGOC bangga dengan Bumi Khatulistiwa," tambahnya.

Perasaan bangga kota Khatulistiwa sebagai kota kelima yang disinggahi pawai obor Asian Para Games setelah Solo, Ternate, Makassar, dan Bali juga disampaikan Sutarmidji. "Pemprov Kalbar bangga dimana kota Pontianak menjadi bagian dari sejarah pelaksanaan Asian Para Games di Indonesia. Secara tidak langsung kegiatan pawai obor ini juga mempromosikan pariwisata kota Pontianak sebagai kota Khatulistiwa," kata Sutarmidji. 

Bahkan mantan Walikota Pontianak ini berjanji akan memberikan perhatian terhadap pengembangan olahraga disabilitas di Kalbar. Apalagi, tiga atlet disabilitas asal Kalbar memperkuat Kontingen Indonesia di Asian Para Games III yang akan digelar di Jakarta, 6-13 Oktober 2018. Yakni, Yuliana Lili dari cabang olahraga angkat berat, Kevin Ode Natama (renang), dan Fauzi Laksono (atletik).

"Ke depan, Pemrov Kalbar akan meningkatkan program pembinaan olahraga disabilitas sehingga mereka bukan hanya bisa berprestasi pada ajang nasional tetapi juga mengangkat nama bangsa dan negara pada Paralympic Games," katanya.