TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Puluhan anak-anak mengerubungi teman-teman dari Grup 100.000 Dukung Tuntutan Perbaikan Kinerja Pemda Indragiri Hilir (DTPKPI), Sabtu (17/10/2015) saat membagikan ratusan masker yang merupakan sumbangan dari Pembaca GoRiau.com di Hongkong yang tergabung dalam Buruh Migran Indonesia (BMI).

Pembagian sebanyak 500 masker tersebut, memang difokuskan kepada anak-anak, dikarenakan, merekalah yang paling rentan terpapar kabut asap.

Grup 100.000 pun, memilih tempat pembagian masker yang sangat strategis, yaitu dibeberapa titik, yang di huni masyarakat menengah ke bawah.

Mengawali pembagian, titik pertama yang didatangi adalah lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), Sungai Beringin Tembilahan, dimana di tempat itu, masker diberikan kepada beberapa anak para pemulung yang tengah berada di sana.

''Di tempat ini, tidak ada kabut asap pun tetap harus menggunakan masker, karena dikelilingi oleh sampah,'' ujar Dany Firdaus, salah seorang anggota Grup DTPKPI.

Selanjutnya, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Sungai Luar, Kecamatan Batangtuaka, Inhil, Riau, di tempat itu, terlihat puluhan anak-anak asyik bermain bola tanpa menggunakan masker padahal kabut asap cukup tebal menyelimuti sore itu.

Saat masker mulai dibagikan, ternyata puluhan anak-anak lain yang bermain tak jauh dari tempat itu pun ikut mendekat, dan langsung meminta masker yang bergambar Hello Kitty itu.

''Om minta om, kami tak punya masker,'' ujar salah satu anak.

''Om, teman kami juga mau maskernya om, dia mau yang warna ungu,'' ujar anak lainnya.

Tidak hanya itu, ibu-ibu yang sedang bersantai bersama pun langsung berlarian menuju anggota grup DTPKPI yang sedang membagikan masker berbentuk kain itu di bawah jembatan Getek.

Setelah merasa cukup, rombongan kembali melanjutkan perjalan, saat bertemu anak-anak berada di Kuala Getek, masker pun kembali dibagikan.

Bahkan anak-anak yang tengah berjalan kaki atau sedang bersepeda juga tidak luput mendapat bagian, hingga anak-anak yang tengah asyik duduk-duduk di pelataran Masjid menunggu waktu Salat Magrib pun turut mendapat masker.

Hingga salah seorang penjual gorengan yang melihat hal itu juga meminta masker sembari bertanya,''Ini masker dari siapa, Pak Bupati ya,'' tanyanya.

Namun, pertanyaan itu langsung dijawab oleh rombongan, bahwa masker tersebut adalah bantuan dari BMI Hongkong yang peduli dengan bencana kabut asap, yang kemudian buruh-buruh migran dari Indonesia itu menggalang dana yang mereka beri nama 'Masker For Riau'.

Saat adzan magrib sudah mulai berkumandang, masker pun telah habis, semua anggota memutuskan untuk mengakhiri aksi sore itu, dengan perasaan bahagia karena telah melihat senyuman senang dari bocah-bocah kecil, anggota pun kembali ke rumah masing-masing.(ayu)