TEMBILAHAN-Saat membuka pelatihan membatik dan menenun, Bupati Inhil, HM Wardan mengaku bahwa hingga saat ini, batik khas Inhil hasil pengrajin dari seluruh kecamatan belum terpasarkan secara maksimal.

Hal itu terbukti, dengan masih banyaknya warga Inhil yang velum menggunakan batik khas Inhil melainkan menggunakan batik dari daerah lain.

Untuk itulah, orang nomor satu di Negeri Seribu Parit tersebut meminta kepada Dewan Kesenin Daerah (Dekranasda) dan mitra Dekranasa seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagtrin) serta Dinas Tenaga Kerja untuk lebih memasarkan hasil pengrajin di Inhil.

"Kita bangga dengan batik Inhil, untuk itu dengan adanya pelatihan ini diharapkan semua peserta mengikuti dengan seksama, sehingga bisa lebih mengembangkan motif batik khas Inhil," jelas Bupati, Jumat (18/10/2019).

Hingga saat ini, dijelaskan Bupati, Inhil memiliki lebih kurang 23 jenis batik hasil pengrajin yang ada di Inhil, beberapa diantarnya bermotif kelapa, sampan leper, buah pidada, kiambanh dan lain sebagainya.

"Sudah ada instruksi Bupati bahwa setiap kamis berpakaian batik, dan saya harap kit menaruh cinta dengan batik kita sendiri," harap Bupati.

Terkait kegiatan membatik dan menenun ini sendiri, Bupati mengatakan untuk meningkatkan keterampilan penenun dari setiap kecamatan yang akhirnya bisa meningkatkan pendapatan mereka.

"Menenun bagi ekonomi menengah ini untuk memberikan keterampilan kepada perwakilan setiap kecamatan, karena sesuai dengan RPJMD kita menitik beratkan kepada peningkatakn ekonomi," tukas HM Wardan.(ayu)