PEKANBARU - Sempena Milad ke-34, Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, menggelar sejumlah kegiatan. Salah satunya, sayembara desain gerbang masuk kampus. 

Menurut Rektor Unilak Dr Hj Hasnati SH MH, melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat (20/5/2016) pagi, beberapa kegiatan sudah ada yang selesai dilaksanakan dan masih ada beberapa iven lagi yang berproses hingga ditutup pada 26 Mei nanti.

Dia menyebut beberapa kreasi yang digagas panitia penyelenggara di antaranya, lomba MTQ, lomba lagu Melayu, tari Melayu, sayembara desain gerbang masuk Unilak,  dan tabligh akbar yang melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi dan civitas akademika.

Pada bagian lain rektor menambahkan, untuk mengimbangi jumlah mahasiswa yang terus meningkat dari tahun-ke tahun saat ini Unilak tengah gencar melakukan perekrutan dosen baru. Bukan hanya jumlah dosen saja, Kualitas SDM tenaga pendidik juga tak luput  dari perhatian kami. 

"Saat ini Unilak sudah memiliki 30 doktor dan kita harap bagi dosen-dosen yang sudah doktor, agar dapat segera menggesa untuk mendapatkan gelar profesor," ujar rektor perempuan pertama di Provinsi Riau ini.

Sekadar diketahui, Universitas Lancang Kuning, yang disingkat Unilak berdiri di bawah naungan Yayasan Raja Ali Haji (Yasrah). Unilak didirikan melalui Surat Keputusan Yayasan Raja Ali Haji No. 001/KEP-Yasrah/ 82 tanggal 9 Juni 1982.

Unilak diprakarsai oleh Pemerintah Provinsi Riau dan tokoh-tokoh masayarakat Riau, dengan tujuan utamanya adalah untuk membantu siswa-siswa yang saat itu tidak mampu ditampung oleh perguruan tinggi negeri yang ada di Riau serta tidak mempunyai biaya yang cukup untuk melanjutkan studi ke perguruan di luar Provinsi Riau sedangkan minat untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi ada, untuk menampung keinginan itulah Unilak didirikan.

Nama Raja Ali Haji, yayasan yang menaungi Unilak diambil dari nama pujangga dan negarawan kelahiran tanah Melayu Riau yang telah menjadi milik Bangsa Indonesia. Sedangkan nama Universitas Lancang Kuning diambil dari jenis kapal komando dalam armada Kerajaan Melayu Riau di zaman dahulu. ***