DURI - Postingan akun Facebook Serdadu Langit yang dibagikan kepada akun Abdul dan 49 akun lainnya beberapa waktu lalu tentang Camat Mandau, Riki Rihardi sebagai tim sukses Jokowi dan juga berperan dalam kekisruhan perhitungan di PPK Mandau benar-benar membuat adik Bupati Bengkalis Amril Mukminin gerah.

Camat Mandau, Riki Rihardi  didampingi Sekcam Mandau Rusidy dalam jumpa pers dengan sejumlah media di Kecamatan Mandau, Kamis (2/5/2019) pagi mengaku sangat dirugikan atas postingan Serdadu Langit tesebut. 

Apalagi dirinya dan sejumlah pihak dituding sengaja bekerja tidak optimal saat rekapitulasi suara di PPK Mandau, hingga nanti perhitungan dialihkan ke Bengkalis. 

Menilai postingan itu sebagai fitnah yang merugikan kredibilitasnya, Camat Mandau tidak ingin postingan itu mengiring opini masyarakat yang ujungnya nanti tercipta image negatif terhadap kepemimpinannya. 

"Makanya kami merasa perlu memberikan klariflkasi dan membuka pintu komunikasi dengan akun tersebut sebelum kasusnya dilanjutkan ke jalur hukum. Kita khawatirkan fltnah ini mempengaruhi pikiran masyarakat. Ini perlu diluruskan, jangan nanti masyarakat beranggpan benar pula tuduhan ini. Karena tahulah situasi politik saat ini," ujar Riki. 

Kendati sudah difitnah dan dirugikan dengan status akun Serdadu Langit itu, Camat masih membuka pintu maaf bagi pemiliknya. Riki berharap pemilik akun bertanggung jawab dengan postingannya dan meminta maaf secara terbuka kepadanya selaku pimpinan di Kecamatan Mandau ini. 

"Kami masih punya niat baik agar akun ini minta maaf secara gentleman. Datang ke kantor Camat dan temui saya. Kalau tidak kita akan laporkan ini ke pihak kepolisian sesuai dengan UU ITE, karena dalam hal ini kredibilitas saya yang dipertaruhkan," papar Riki. 

Kendati pemilik Akun sudah menghapus postingan bahkan Akunnya, namun Riki mengaku sudah mengantongi identitas dan lokasi pemilik akun. Begitu juga barang bukti screenshot postingan akun tersebut. 

"Kita sudah koordinasi dengan pihak kepolisian. Namun langkah awalnya kita tetap buka komunikasi persuasif dengan pemilik akun agar bertanggung jawab dengan postinganya," ungkap Riki lagi. 

Pemikiran Camat yang tak langsung main lapor polisi ini patut diapresiasi karena sifatnya Camat ingin melakukan pembinaan kepada warganya. Namun jika peluang ini diabaikan pemilik akun, Camat tak main-main melaporkan kasus ini ke ranah hukum.

"Kita hanya ingin memberi pelajaran agar bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan. Jangan sembunyi setelah memfitnah dan merugikan nama baik orang. Akui kesalahan, selesai masalahnya," ujar Riki sembari menghimbau agar warga bijak mengunakan media sosial. 

Sementara itu menanggapi postingan Akun FB Serdadu Langit yang mencurigai sejumlah pihak sengaja mengulur waktu agar limit perhitungan suara habis dan perhitungan suara Pilpres dialihkan ke Bengkalis ditanggapi serius oleh Riki. 

Pihaknya tak ingin opini menyesatkan itu mempengaruhi pola pikir masyarakat lantaIan pcrsoalan kisruh rekapitulasi perhitungan suara di PPK Mandau tak terkait suara pilpres, namun suara pileg. 

"Ini yang perlu kita luruskan. Heboh-heboh perhitungan suara di PPK Mandau terkait suara pileg dan bukan pilpres. Tapi kenapa ini yang kemudian dikaitkan dengan kami. Kan jadi aneh dan terkesan tak mengerti persoalan," ujar Riki menjelaskan. ***