JAKARTA- Kontingen Indonesia bakal mengirimkan 837 atlet untuk berlaga di SEA Games XXX Filipina, 30 November - 11 Desember mendatang. Mereka akan bertanding di 51 cabang olahraga dari 56 cabang olahraga yang dipertandingkan pada pesta olahraga dua tahunan negara-negara Asia Tenggara tersebut.

Dengan kekuatan besar itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali yang didampingi Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Harry Warganegara kepada wartawan di Media Centre Kemenpora Jakarta, Kamis (14/11/2019), menargetkan prestasi Kontingen Merah Putih bisa lebih baik dari SEA Games XXIX Malaysia 2017. 

Dua tahun lalu, Indonesia hanya puas berada di urutan kelima dengan torehan 38 medali emas. "Kalau ditanya berapa target, yang dilaporkan ke kami di atas 50 emas. Bisa saja muncul di lapangan nanti hal-hal nonteknis. Maka setelah saya pastikan kepada CdM, kira-kira sekitar 45-50an (emas). Saya berharap kita bisa memperbaiki peringkat dua tahun laliu," ujar Zainudin Amali.

"Ya, kita memang menargetkan 50 medali emas, namun kita juga harus memperhitungkan adanya margin error-nya. Makanya, target 45 medali emas itu diharapkan bisa terpenuhi," timpal Harry Warganegara.  

Karena itulah, melihat kondisi saat ini pihaknya tak berani memasang target muluk-muluk, apalagi merebut juara umum, seperti yang diraih Indonesia terakhir kali pada SEA Games 2011 Jakarta-Palembang. "Saya tidak berani janjikan itu (juara umum), karena tidak mudah mengangkat prestasi dari nomor lima ke nomor satu," ungkapnya.

Pada SEA Games edisi ini, Kemenpora juga menerapkan reward and punishment. Reward akan diberikan kepada atlet yang memperoleh medali, sedangkan punishment diterapkan kepada cabang olahraga yang berani target emas, namun gagal membawanya pulang.

"Reward akan berupa bonus, kalau punishment belum tahu karena harus evaluasi dulu. Kalau bonus sudah ada standarnya, emas berapa, perak berapa, perunggu berapa," tegasnya. 

Lebih jauh, politisi Golkar ini mengungkapkan materi Kontingen Indonesia untuk SEA Games lebih didominasi atlet junior yang mencapai 60 persen. "Kita memang sengaja banyak menerjunkan atlet junior dalam rangka untuk meningkatkan prestasinya. Hal ini sudah sesuai dengan program pembinaan olahraga Indonesia  dengan sasaran prestasi pada Asian Games dan Olimpiade," jelasnya.   

Di cabang atletik, Indonesia memang punya atlet junior yang sudah mengukir prestasi sebagai juara dunia junior 2019. Namun, ia tidak tampil memperkuat Kontingen Indonesia di SEA Games Filipina 2019.  

"Lalu Mohamad Zohri memang tidak diturunkan karena kelasnya sudah Asua dan sedang menjalani persiapan untuk menuju Olimpiade Tokyo 2020," tambahnya.  

Para atlet akan dilepas Presiden Joko Widodo di Istana Negara, rencananya pekan ini atau pekan depan. Sejumlah cabang akan dipertandingkan sebelum pembukaan digelar, seperti sepak bola, polo air, bola lantai, voli pantai, muay, ice skating dan polo. ***