JAKARTA - H+2 pencoblosan Pemilu serentak 2019, massa pendukung Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto, percaya diri anggap Prabowo Presiden RI terpilih.

Logo bertuliskan "Prabowo Presiden RI - Menang - Presiden Ijitma' Ulama" lengkap dengan gambar burung Garuda, nampak makin ramai digunakan sebagai foto profil whatsaap para pendukung Prabowo.

Prabowo, memang telah mendeklarasikan kemenangannya sebagai Presiden RI terpilih periode 2019-2024 di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Kamis (18/04/2019) malam, menyusul 2 kali pidato klaim kemenangan. Data Prabowo, berdasarkan Real Count internal BPN 02.

Di tengah polemik deklarasi tersebut yang juga kontra hasil Quick Count dari lembaga-lembaga survey yang terdaftar di KPU-yang memenangkan Jokowi-deklarasi Prabowo kini dikuatkan dengan hasil Quick Count lembaga survey pemilu dan statistik asal Denmark, SOHN Foundation.

18 April 2019 jam 16.10 WIB, pemimpin SOHN Foundation, Gillian Paulsen, mengabarkan hasil QC pihaknya kepada sahabatnya yang orang Indonesia, Gregorius Natal Soedibjo, bahwa Prabowo mendapat lebih banyak suara pemilih nasional.

“Berdasarkan hasil C1 Formulir yang sudah divalidasi oleh Akademisi lapangan SOHN Foundation , hasil dari Pemilu Presiden adalah; Joko Widodo-Ma’ruf Amin, 42.3% suara (sementara, red) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, 58.5%," kata Sudibjo dalam tulisan terbukanya seperti dilansir, Law-Justice.co pada Jumat (19/04/2019).

Hasil itu, diyakini mewakili 7200 Kecamatan di Indonesia. Tulisan tersebut juga menerangkan, SOHN Foundation bergerak secara senyap dengan jumlah personel; 26 orang dari berbagai negara ditambah 2600 akademisi asli Indonesia dari berbagai daerah yang golput dalam Pilpres 2019.

Sejak H-2 pencoblosan atau tangga 15 April 2019, sebanyak 2626 personil tersebut sudah menyebar secara proporsional sesuai sebaran jumlah penduduk Indinesia, hingga kemudian melakukan pencatatan bertingkat sampai Kecamatan, dengan hanya surat C1 yang dihitung.

Untuk diketahui, SOHN Foundation yang berasal dari kota Esbjerg, Denmark itu, masuk ke Indonesia dengan izin kunjungan sosial dan bermarkas di bilangan Kemang, Jakarta Selatan dan izin kunjungan social. Pendanaan aktivitasnya diperoleh dari swadaya masyarakat Uni Eropa.

SOHN Foundation juga memastikan pihaknya tak berafiliasi dengan kontestan Pilpres 2019. Gillana mengatakan, “kami sekali lagi tidak kenal dengan semua partai pendukung dan calon Presiden serta teamnya. Kami hanya ingin melihat Indonesia menyelenggarakan pemilu dengan kepentingan mempertajam keilmuan kami sebagai lembaga survey dan statistik, karena tantangan sangat besar di Indonesia yang menyelenggarakan pemilu hanya dalam satu hari”.

Adapun Sudibjo, yang mengungkap hasil Quick Count yang digelar senyap itu, mengaku sebagai alumnus St. Petersburg Polytechnic University, Rusia dan bersahabat baik saat belajar di Rusia dengan Gillana.***