PEKANBARU - Nelayan di Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, Riau, kembali menemukan mayat di Perairan Selat Malaka, Jumat (30/11) pukul 11.00 Wib. Namun kondisi jasad tersebut tidak dikenal karena sudah dalam kondisi rusak.

''Iya benar. Satu lagi ditemukan jenazah jenis kelamin laki-laki di perairan Bantan, tapi kondisinya sudah rusak,''ujar Paur Humas Polres Bengkalis, Ipda Kasmandar Subekti kepada GoRiau.com.

Bekti menjelaskan, kondisi mayat dalam keadaan telungkup dengan kepala putus. Jenazah mengenakan baju warna merah dan celana hitam. Jasad pertama kali ditemukan 2 orang nelayan, Along dan Yanto, warga setempat.

''Saat itu kedua nelayan sedang menjaring ikan. Lalu melihat sesuatu mengapung, dan mereka mendekati benda itu. Setelah dipastikan, ternyata mayat seorang pria,'' kata Bekti.

Kemudian temuan itu dilaporkan ke anggota polisi Briptu Hairunas dan Polair Polres Bengkalis. Setelah mendapat laporan warga, polisi langsung datang untuk mengecek dan mengevakuasi mayat ke RSUD Bengkalis.

''Dievakuasi dengan menggunakan sopeedboat Polair Polres Bengkalis. Lalu dibawa ke RSUD Bengkalis untuk diotopsi dan visum. Belum diketahui identitas jenazah tersebut,'' kata Bekti.

Bekti belum bisa menyimpulkan apakah mayat ini ada kaitannya dengan penemuan 3 mayat sebelumnya. Polisi juga masih menyelidiki ada atau tidaknya unsur pidana dari kematian keempat mayat di perairan Bengkalis tersebut.

Sebelumnya, nelayan Desa Pambang juga menemukan 3 mayat mengambang di perairan yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka tersebut. 2 mayat jenis kelamin laki-laki, dan 1 perempuan.

Polisi mengidentifikasi salah satu dari 3 mayat itu, sementara dua mayat lagi belum diketahui identitasnya.

"Satu jenazah yang teridentifikasi bernama Ujang Chaniago (48), seorang petani warga Lubuk Nyiur Dusun V Koto Mudiek Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat," kata Bekti.

Dia menyebutkan, ciri-ciri Ujang saat ditemukan menggunakan baju kemeja lengan panjang motif garis-garis dengan warga cokelat, maron dan krem. Serta mengenakan jaket cokelat, celana bahan warna hitam tanpa merk, tali pinggang merk klws. Tinggi badan sekitar 174 centimeter dan 1 KTP atas nama dirinya.

"Sementara dua jenazah lain, yang terdiri dari 1 wanita dan 1 pria belum diketahui identitasnya karena tidak ditemukan KTP di tubuhnya," kata Bekti.

‎Untuk jenazah wanita, menggunakan baju kemeja lengan panjang garis-garis putih biru. Celana panjang jeans biru merk Rebel Nation dengan corak manik-manik. Bra warna hitam, celana dalam korset warna merak maron. Minisiet warna putih, jilbab warna hitam, tinggi badan sekitar 166 centimeter serta ada jam tangan merk Casio warna silver.

‎Sedangkan mayat pria, mengenakan celana pendek motiv army merk HM, jam tangan merk Orien warna hitam silver. Gelang tangan warna silver, calana dalam warna hitam merk hugo sprot ukuran M dan tinggi badan 171 centimeter.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Andrie Setiawan mengatakan, pihaknya sedang mencari data keluarga dari korban. Dia juga berkordinasi dengan RS Bhayangkara Pekanbaru karena jenazah sekarang berada di sana.

''Jenazah Ujang diketahui identitasnya karena ada KTP di kantongnya, sedangkan 2 jenazah lagi tidak terdapat indentitas. Kita kordnasi dengan RS Bhayangkara untuk ambil sampel DNA. Penemuan mayat ini juga sedang kita selidiki," jelasnya.

Ketiga mayat itu ditemukan di titik 1 mil dari pinggir pantai, atau sekitar 1,3 kilometer, pada Kamis sekitar pukul 08.30 WIB. Nelayan yang pertama kali menemukan yaitu Emi, warga Desa Kembung Luar, Kecamatan Bantan. (gs1)