PEKANBARU - Masyarakat Kota Pekanbaru, Provinsi Riau terutama kalangan ibu-ibu dibuat pusing tujuh keliling, lantaran sudah beberapa hari ini ketersediaan gas elpiji ukuran tiga kilogram lenyap dipasaran, mulai dari warung hingga agennya.

Lenyapnya keberadaan gas elpiji ukuran tiga kilogram dipasaran dalam beberapa hari ini kian meresahkan warga Pekanbaru, di mana tidak ada lagi warung hingga agen yang memiliki stok. Yang ada hanya tabung kosong yang dipajang.

Bahkan agar tidak capek-capek menjelaskan kepada setiap pembeli, pemilik usaha akhirnya menempel kertas karton yang bertuliskan Gas Elpiji 3 Kilogram kosong. Menurut salah seorang pedagang, kelangkaan itu sudah berlangsung sejak beberapa hari ini.

Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) bernama Puspita mengungkapkan, dirinya bahkan setiap pagi, siang, sore hingga malam selalu berkeliling mencari gas disekitar tempat tinggalnya, daerah Sukajadi. Namun sayang, tak satu pun didapati gas tiga kilo itu.

"Datang pagi masih kosong. Siang balik lagi juga sama. Dicek lagi sore siapa tahu sudah ada stok masuk, tahu-tahunya nggak berubah. Malam giliran suami yang keliling, hasilnya sama," sesal Puspita berbincang dengan GoRiau.com, Rabu (1/11/2017) pagi.

Akibat tidak adanya gas, Puspita terpaksa tidak bisa memasak makanan buat keluarganya. Walhasil, sudah tiga hari ini ia terpaksa jajan di luar. "Ya beli lauk di rumah makan jadinya. Biaya pun bertambah, padahal kalau masak nggak semahal itu," lanjutnya.

Dirinya tak habis fikir, di kota semaju Pekanbaru, bisa-bisanya Gas Elpiji tiga kilogram kosong berhari-hari, seakan-akan pemerintah tidak tahu menahu dengan kondisi ini. "Pemerintah kota mungkin kurang kekinian ya, warga sudah susah begini belum kelihatan upayanya," ketus Puspita.

Memastikannya, GoRiau.com pun sempat berkeliling kesejumlah agen gas dan warung-warung yang menjual Elpiji tiga kilogram. Memang rata-rata yang ada hanya tabung kosong saja yang dipajang penjual. Kata pedagang, hal serupa juga terjadi awal bulan lalu (September, red).

Tidak hanya langka saja, harga Elpiji tiga kilogram juga melambung hampir 100 persen di warung. Jika agen menjualnya berkisar Rp18 ribu, maka di warung bisa mencapai Rp25 ribu. "Kadang-kadang hampir Rp30 ribu," pungkas Puspita.

Entah itu masalahnya karena terbatasnya ketersediaan atau ulah spekulan, yang jelas ini menimbulkan masalah baru bagi warga Kota Pekanbaru saat ini. ***