PEKANBARU - Semburan gas di Pondok Pesantren Al-Ihsan Boarding School, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, sudah mulai berhenti. Pasalnya, tidak ada lagi lumpur yang tampak menyembur ke permukaan.

Oleh karenanya, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Indra Agus Lukman mengatakan, lubang semburan gas tersebut tengah direncanakan untuk ditutup.

"Hari ini kawan-kawan dari PT EMP Bentu tengah mempersiapkan mapping untuk peralatan sambil menunggu perizinan dari Kementerian ESDM untuk pelaksanaan penutupan lubang semburan gas ini," ujar Indra, saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Jumat.

Menurutnya, semburan gas memang belum sepenuhnya terhenti. Namun, sudah tidak lagi terlihat pasir dan lumpur yang naik kepermukaan.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah mulai mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk menutup lubang semburan gas. Sembari menunggu izin dari Kementerian ESDM.

"Untuk penutupan kami masih tunggu alat. Nanti lumpur begitu disiram dengan air akan keluar. Kalau lumpur sudah habis baru ditutup dengan semen. Semoga besok kita sudah diizinkan untuk penutupan," jelas Indra.

Sementara itu, Petugas teknis dari PT EMP Bentu, Yoyok Purwanto mengatakan, lokasi semburan gas perlu dimodifikasi terlebih dahulu, karena tekanannya sudah cenderung menurun. Pihaknya akan memasang pipa cubing agar nantinya gas tetap masih bisa keluar.

"Nanti kita akan buat cover black untuk di atasnya supaya gas itu tetap bisa dialirkan keluar. Kalau ditutup seratus persen, nanti bisa berbahaya gas keluar mengarah ke titik yang lebih lemah dan akan sulit dikontrol. Lebih baik kita kontrol kita keluarkan gas ke atas. Yang mengerjakan penutupan nanti oleh PT BMA (Bina Mitra Artha)," paparnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, semburan gas di Pondok Pesantren Al-Ihsan Boarding School ini terjadi sejak Kamis (4/2/2021) lalu. Semburan gas berasal dari sumur bor yang hendak digunakan sebagai sumber air bersih oleh pihak pesantren. ***