SELATPANJANG - Listrik mati mendadak atau secara tiba-tiba saat pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Kepulauan Meranti, pada Sabtu (8/2/2020).

Memasuki hari kedua tes menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) yang berlangsung di Komplek Afifa Sport Center Jalan Banglas Selatpanjang itu sempat terganggu karena listrik padam selama dua kali sekitar 10 menit.

Dampak listrik padam pada sesi pertama terpaksa terhenti sebentar sehingga membuat kalangan peserta CPNS dan panitia kecewa.

kejadian itu membuat peserta dan suasana ujian sempat mencekam. Para peserta ujian sempat panik dan beberapa di antaranya sempat khawatir jawaban yang telah mereka isi sebelumnya hilang.

Kepala PLN Rayon Selatpanjang, Jannatul Firdaus saat dihubungi GoRiau.com, Sabtu (8/2/2020) siang, mengatakan bahwa listrik mati secara tiba-tiba karena adanya gangguan jaringan.

"Indikasi penyebabnya karena adanya gangguan jaringan akibat layangan yang menyebabkan terjadi pemadaman listrik (black out) di Jalan Banglas," ujar Firdaus.

Diakui Firdaus, bahwa pihak panitia CPNS sebelumnya juga sudah melakukan koordinasi dan meminta ini menjadi prioritas.

"Panitia memang sudah melakukan koordinasi dengan kami dan meminta ini menjadi prioritas.Terkait hal ini kita minta maaf kepada panitia, karena selama ini tidak ada gangguan namun kita tidak tau apa yang terjadi di lapangan," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kepulauan Meranti, Alizar S.Sos, melalui Kepala Sub Bidang Pengadaan dan Pemberhentian Pegawai BKD Meranti, Budi Hardiantika, mengatakan bahwa listrik yang sempat mati dua kali membuat proses ujian menjadi agak terhambat. Terhadap kejadian ini panitia pun berinisiatif untuk menambah waktu ujian SKD tersebut.

"Terkait adanya gangguan ini, waktu ujian kita tambah selama 15 menit sehingga ada pergeseran waktu masuk untuk peserta yang ujian pada sesi kedua," kata Budi.

Budi menambahkan, jika panitia sudah melakukan antisipasi terhadap sesuatu yang akan terjadi seperti adanya gangguan jaringan listrik yakni dengan menyediakan Uninterruptible Power Supply (UPS) untuk server. Sehingga ia memastikan insiden itu tidak sampai mengganggu pelaksanaan ujian dan tidak mempengaruhi hasil ujian para peserta.

"Walaupun komputer dalam keadaan mati namun servernya tetap hidup karena menggunakan UPS sehingga peserta tidak perlu risau, akan kehilangan jawaban yang telah diisi sebelumnya" ujar Budi.

Lebih lanjut dikatakannya, atas insiden itu pula, pihaknya langsung bergerak cepat dengan berkoordinasi dengan pihak PLN setempat. Sehingga dengan cepat gangguan listrik bisa diatasi dan listrik kembali bisa menyala 20 menit kemudian.

Sebelumnya panitia sudah berkoordinasi kepada pihak PLN untuk meminta jaminan suplai listrik aman saat berlangsungnya ujian SKD.

"Sebelumnya kita sudah berkoordinasi dengan pihak PLN untuk menjamin suplai listrik aman saat tes SKD ini berlangsung," pungkasnya.***