BANGKINANG, GORIAU.COM - Ketangguhan mental Persegres Gresik kembali diuji. Setelah berhasil menahan imbang Persija Jakarta 2-2 pada match day sebelumnya, Persegres bakal menjajal keberuntungan di kandang PSPS Pekanbaru, Stadion Tuanku Tambusai, Kampar, Riau, Sabtu (15/2/2013).

Hasil imbang kala menghadapi Persija di Stadion Manahan, Solo, bisa patut dianggap sebagai modal fantastis. Di laga itu Laskar Joko Samudro sukses menahan imbang Macan Kemayoran walau sempat tertinggal dua gol. Terlebih, Persegres bertanding setelah kalah menyakitkan dari Mitra Kukar di Gresik.

Berlatar fakta itu pihak Persegres berharap kembali menemukan performa terbaik menghadapi PSPS Pekanbaru. Walau tidak didampingi pelatih kepala Suharno, klub kebanggaan Ultras tidak terlalu risau. Suwandi HS sebagai asisten manajer cukup bisa mengganti peran sebagai arsitek tim.

“Semangat tim sedang bagus dan kami mencoba mendapatkan angka di Riau. Setelah kalah dari Mitra Kukar kami sepakat untuk mencari angka pengganti. Semoga pemain bisa mendapatkan angka tambahan setelah mendapat satu dari Solo. Kami percaya dengan kemampuan kami,” ujar Manajer Persegres Thoriq Majiddanor.

Walau sangat percaya diri, Persegres harus waspada. Pengalaman di Kalimantan pantas dijadikan contoh. Setelah gemilang mengalahkan Persiba Balikpapan di kandangnya, Aldo Baretto dkk melempem di kandang klub promosi Barito Putra. Itu membuktikan pencapaian di laga sebelumnya bukan sebuah jaminan.

Dalam duel di Kampar nanti, Persegres dipastikan belum bisa diperkuat playmaker Gustavo Chena yang masih tahap pemulihan cedera. Perannya sebagai pengatur serangan mungkin diserahkan pada Shohei Matsunaga yang berkolaborasi dengan Siswanto dan April Hadi di lini kedua.

Lapangan tengah bisa dikavling Ahmad Sembiring dan Mahardiga Lasut, sementara kuartet pertahanan ditempati Sasa Zecevic, Park Chul Hyung, Kabib Syukron dan Kacung Munip. Komposisi tersebut masih menjadi pilihan terbaik bagi asisten pelatih Suwandi HS.

Persoalan sebenarnya justru di lini depan ketika Aldo Baretto tidak memiliki pelapis memadai. Kala Risky Novriansyah terkena skorsing kartu merah, hanya ada Gerry Setya yang performanya belum teruji. “PSPS bukan tim remeh karena mereka bisa mengalahkan Arema. Kami harus ekstra hati-hati,” cetus Thoriq.

Pelatih PSPS Mundari Karya, seperti dikutip situs klub, meminta anak asuhnya untuk melanjutkan kemenangan. PSPS telah 'memecah telor' setelah mampu memenangkan laga kontra Arema sekaligus kemenangan perdana musim ini. Intinya, saecara mental dan fisik, PSPS tengah dalam kondisi nyaris sempurna.

“Sama seperti Arema, Persegres memiliki tim dengan kualitas merata dan terbukti bisa mendapatkan kemenangan di luar kandang. Kami akan coba menerapkan permainan seperti lawan Arema. Pertahanan harus kuat karena Persegres memiliki striker bagus seperti Aldo Baretto,” demikian Mundari Karya.

Ketangguhan benteng tuan rumah harus diakui jempol jika mengamati penampilan mereka saat menumpas Arema. Mendapat tekanan bertubi-tubi hampir sepanjang pertandingan, tidak satu gol pun yang membolongi gawang klub berjuluk Asykar Bertuah.

Mundari menunjuk permainan dari sayap Persegres yang dominan dan konsisten mengirim umpan ke Aldo Baretto. “Jika kami bisa meminimalisir serangan sayap atau crossing, mungkin permainan persegres tidak akan berkembang. Kami akan mengantisipasi sayap mereka,” katanya. (okz) Prakiraan Fromasi Pemain

PSPS Pekanbaru (4-4-2):Amin Syarifudin (gk), Ambrizal, Jacques Tsimi, Bobby Satria, Slamet Riyadi (belakang), Ade Suhendra, Glen Poluakan, Rohit Chand, M Ilham (tengah), Makan Konate, Pape N'diaye (depan).

Persegres Gresik (4-2-3-1):Hery Prasetya (gk), Kacung Munip, Sasa Zecevic, Park Chul Hyung, Kabib Syukron (belakang), Ahmad Sembiring, Mahardiga Lasut, Siswanto, S Matsunaga, April Hadi (tengah), Aldo Baretto (depan).