PEKANBARU - Konversi Bank Riau Kepri (BRK) dari konvensional menjadi Syariah didukung penuh oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Konversi bank kebanggaan masyarakat Riau dan Kepri itu menjadi syariah sejalan dengan Melayu yang identik dengan Islam.

Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri Al Azhar, mengatakan, lembaga adat sejak awal sudah menyatakan dukungan secara penuh keinginan Bank Riau Kepri menjadi Syariah.

"LAMR sejak awal sudah menyambut baik dan mendukung rencana konversi BRK itu menjadi Bank Syariah," kata Datuk Seri Al Azhar, Kamis (9/9/2021).

Budayawan sekaligus sastrawan ternama Melayu ini menegaskan, dukungan LAMR kepada BRK untuk konversi tidak perlu diragukan lagi.

"(Kita dukung) sebagai BUMD perbankan dan keuangan yang tumbuh dan berkembang di bumi Melayu, baik Riau maupun Kepri. Melayu itu identik dengan Islam," tegasnya.

Al Azhar mengatakan, konversi BRK menuju Syariah harus didukung semua pihak. Sebab, konversi ini bukan sekadar peralihan dari konvensional menjadi syariah, namun ada tujuan mulia diemban.

"Konversi itu menjadi bagian penting dari religiusitas tujuannya berpumpun pada kehidupan duniawi dan ukhrawi yang diberkahi," jelasnya.

Lebih jauh Al Azhar mengatakan, dari segi bisnis keuangan, secara empirik, bank-bank syariah di Indonesia juga sudah tumbuh dan berkembang dengan baik di Indonesia.

"Dalam konteks BRK, bila sudah resmi dikonversi menjadi Bank Syariah, SDM-nya akan memiliki tantangan pengelolaan. Mungkin berbeda di sana-sini dengan pengalaman mereka selama ini di konvensional," katanya.

Namun, Al Azhar yakin anak-anak muda selama ini berkimpung di BRK tidak sulit untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Sebab mereka memiliki potensi yang baik untuk terus berinovasi.

"Anak-anak muda kita sekarang dikaruniai Allah kemampuan dan kecepatan lebih untuk belajar dan beradaptasi. Ditambah modal integritas yang tinggi, saya optimistis mereka Insya Allah akan dapat mengembangkan BRK ke taraf lebih baik dari keadaannya sekarang," ujarnya. ***