JAKARTA - 'MM', seorang mantan jurnalis televisi Ariana News yang kemudian menjadi penasihat untuk Komisi Urusan Budaya Parlemen Afghanistan, tewas dibunuh di dekat rumahnya di Kabul Timur pada Sabtu (11/05/2019).

Juru bicara kepolisian setempat, Basir Mujahid mengatakan, pelaku diduga adalah dua orang pria bersepeda motor dan membunuh MM saat "dalam perjalanan untuk bekerja".

Belum diketahui motif dari pembunuhan itu, tapi insiden pilu tersebut terjadi di tengah ancaman pada hak-hak perempuan, menjelang kemungkinan keluarnya pasukan asing dari Afghanistan dan potensi kembalinya peran Taliban garis keras ke dalam pemerintahan.

"Di negara di mana hidup saya dalam bahaya sebagai jurnalis, saya ingin pemerintah tidak menunjukkan penghargaan atas pekerjaan kami tetapi untuk fokus pada bagaimana melindungi kami," kata Zalma Kharooty, seorang jurnalis wanita Afghanistan yang dipublikasikan di Facebook, sebagaimana dikutip dari Reuters pada Minggu (12/05/2019).

Sebelumnya, eks jurnalis media cetak Suara Gegana Indonesia, "S", ditemukan tewas bersimbah darah dengan banyak luka akibat senjat tajam di tubuhnya. Jenazah "S" ditemukan di bale-bale di Tanah Merah, Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (09/05/2019) malam hari.

Pengungkapan motif pembunuhan sadis itu masih terkendala. Salah satu sebabnya, ponsel korban yang tak kunjung ditemukan hingga berita ini dimuat.***