LUMAJANG ---- Rumini (28) dan ibunya Salama (70) ditemukan tewas berpelukan pada Senin (6/12/2021) atau 2 hari pasca erupsi Gununung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

Jasad ibu dan anak itu ditemukan keluarganya di reruntuhan bangunan rumahnya yang hancur akibat guguran pasir panas disemburkan Gunung Semeru, di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Dikutip dari Kompas.com, Legiman, adik ipar Salamah mengatakan, ketika Gunung Semeru meletus, semua orang di Curah Kobokan lari berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.

Namun, Salamah yang sudah tua diduga tidak sanggup berjalan keluar runah. Sedangkan Rumini tak tega meninggalkan ibunya seorang diri.

''Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur, terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan dibawa ke rumah untuk dimakamkan,'' kata Legiman, dikutip dari Tribunnews, Senin (6/12/2021).

Suami dan anak Salamah selamat, meski mengalami luka akibat ditimpa reruntuhan bangunan rumah.

14 Orang Tewas

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mencatat, hingga 6 Desember, ada 2.970 rumah warga terdampak erupsi Gunung Semeru.

Sebagian rumah warga rusak dan tertimbun material awan panas guguran Gunung Semeru. Sebagian lainnya penuh dengan abu.

Selain rumah rusak, BPBD mencatat 14 orang meninggal pasca-erupsi Semeru.

Adapun warga yang mengungsi berjumlah 902 orang. Rinciannya, di Kecamatan Pronojiwo 305 orang, Kecamatan Candipuro 409 orang, dan di Kecamatan Pasirian 188 orang.

Mereka mengungsi di berbagai tempat, seperti di masjid, gedung sekolah, balai desa, dan fasilitas umum lainnya.***