PEKANBARU – Nasib pilu dialami seorang anak berusia 10 tahun, bernama Tirta Elisabet di Desa Pangkalan Pisang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, yang mengalami sakit usus sampai kurus kering dan sudah terbaring 3 bulan di rumah karena tak punya biaya untuk berobat.

Tirta sudah terbaring lemah di rumah gubuk berukuran 4x3 yang terbuat dari seng-seng bekas, milik orang tuanya yang berada Desa Pangkalan Pisang.

Pantauan GoRiau, Kamis (30/6/2022), tampak tubuh Tirta sudah kurus kerempeng hanya dilapisi kulit, di bagian perutnya juga terlihat dua lubang luka, yang mengeluarkan kotoran.

Orang tua Tirta yang bernama Jasper Siregar (35) menyebutkan, Tirta mengalami penyakit pada bagian ususnya. Ia sempat di operasi beberapa waktu lalu di RSUD Arifin Ahcmad.

Karena tidak ada biaya, Jasper membawa Tirta pulang ke rumah. Dirawat seadanya di rumah gubuknya.

“Sudah sempat dirawat di RSUD, tapi waktu itu kami pulang karena tidak ada lagi biaya,” kata Jasper kepada GoRiau.

Namun setelah tiga bulan di rumah, kondisi Tirta semakin memburuk. Badannya mulai kurus kering. Bagian perut mengalami bolong di kedua bagian sisi.

Jasper menceritakan, Ia hanya tinggal berdua bersama Tirta yang terbaring sakit di rumah, sementara Jasper adalah seorang pengangguran, yang mencari pekerjaan serabutan.

“Saya kalau pergi cari kerja, itulah Tirta tinggal dirumah sendirian, karena kami hanya berdua di rumah. Sampai terakhir kemarin kami sudah tidak punya uang lagi, uang di kantong hanya ada Rp 7 ribu rupiah, sementara Tirta harus makan,” lanjutnya.

Saat itulah Jasper menyampaikan kondisi keuangannya kepada Tirta, dan ingin pamit mencari uang di luar.

“Waktu saya kasih tau uang tinggal segitu, anak saya mengajak saya berdoa seperti di sekolah minggu. Tapi saya bilang tetap harus bekerja, ya namanya anak saya polos saya ikuti saja. Tirta juga meminta saya berjanji untuk selalu menjaganya, dan Tirta juga berjanji sama saya akan bertahan dalam sakitnya itu supaya ada teman saya,” ucap Jasper sambil menangis sejenak.

Kehabisan akal, akhirnya Jasper memberanikan membuat sebuah video di Facebook untuk meminta bantuan kepada siapa saja pengguna facebook yang mau meringankan beban Jasper dan anaknya Tirta.

“Saya buat video lalu saya posting di facebook. Rupanya video itu viral, sampai saya didatangi anggota dewan dan polisi hari Selasa tanggal 28 Juni 2022 kemarin. Disitulah anak saya dibawa ke puskesmas, lalu di rujuk ke RSUD Siak, sampai hari ini dibawa ke RSUD Pekanbaru untuk menjalani perobatan,” tutup Jasper.

Terpisah, Anggota DPRD Siak, Marudut Pakpahan, yang melihat video Jasper dan anaknya Tirta, langsung tergerak dan datang ke rumah Jasper bersama aparat Desa, hingga kepolisian di Kecamatan Koto Gasib.

“Saya awalnya liat video Jasper ini di facebook, karena kondisinya sangat memprihatinkan, maka saya ajak pihak-pihak terkait untuk membantu anak ini,” kata Marudut saat dihubungi melalui panggilan seluler.

Tepat hari Selasa (28/6/2022) pagi, Marudut, ditemani Sekertaris Camat Koto Gasib, Muharrom, Kades Pangkalan Pisang, Budianto Kanitreskrim Polsek Koto Gasib, Aipda Leonar Pakpahan, dan sejumlah orang lainnya mendatangi rumah Tirta.

“Sampai disana, memang kami lihat anak itu terbaring sangat tidak layak. Langsung bapak Leonar mengangkat anak itu, kemudian dibawa ke ambulace ke puskesmas,” beber Marudut.

Setelah dibawa ke Puskesmas, ternyata Tirta langsung di rujuk ke RSUD Siak karena penyakit yang dialaminya sudah sangat kronis.

“Sempat dirujuk ke Siak, tapi hari ini Tirta sudah di rujuk kembali ke RSUD Pekanbaru. Intinya kita akan terus mengawal proses perobatan Tirta, karena kondisinya itu sudah sangat prihatin kita melihatnya.” tutup Marudut. ***