MABUK berat usai pesta minuman keras (miras), menjadi awal perjalanan Veronika Linda mempelajari Islam hingga akhirnya memutuskan menjadi mualaf (masuk Islam). Begini kisahnya.

Dikutip dari Okezone.com yang melansir dari kanal YouTube Laskar Tujuh Langit, Veronika Linda yang berasal dari Tayan Hilir, Sanggau, Kalimantan Barat, mengaku kecanduan menenggak minuman beralkohol atau minuman keras (miras).

Dia bahkan sering menenggak miras hingga mabuk di depan ketiga anaknya. Puncaknya terjadi saat ia bercerai dengan sang suami. Lantaran stres akibat kesedihan, Veronika melampiaskannya dengan pesta miras bersama teman-temannya pada suatu malam.

Usai pesta miras tersebut, wanita berparas cantik itu mabuk berat. Dia tak sadarkan diri hingga pagi hari. Saat sadar, dia kaget karena darah terus mengalir dari hidung dan mulutnya. Seluruh keluarganya pun panik dan khawatir akan kondisinya. Saat itu Veronika menyadari bahwa perilakunya selama ini salah besar.

''Dari situ saya mungkin ditegur oleh Allah supaya jangan lagi minum. Dulu saya kuat minum karena kita tradisi minum,'' ucapnya, dikutip Okezone.com dari kanal YouTube Laskar Tujuh Langit, Kamis (7/7/2022).

Veronika mengaku dihantui tragedi mengerikan itu setiap hari. Ia pun berpikir keras untuk menghilangkan bayang-bayang menakutkan tersebut, sampai akhirnya mencari tahu soal agama Islam melalui internet. Seiring berjalannya waktu, Veronika yakin bahwa Islam adalah obat dari kegelisahaannya.

''Tiga tahun yang lalu, bulan Juli, saya ucap syahadat. Dampaknya kehidupan saya tidak seperti sebelumnya, karena ada shalat,'' ujarnya.

Veronika pun makin memperdalam ilmu agama Islam lewat dakwah-dakwah di YouTube. Menariknya, ia mengaku belajar bacaan doa berbuka puasa dari kartun Upin Ipin. Katanya, kartun itu memang salah satu tayangan favoritnya sejak lama.

''Baca doa buka puasa dari Upin Ipin, karena saya suka nonton, seru,'' kata Veronika sembari tersipu malu.

Belakangan, anak-anak Veronika pun tertarik belajar Islam dan memutuskan mualaf. Pada awal Juli ini, ia mengantarkan putri cantiknya yang bernama Stefani untuk mengucapkan dua kallimat syahadat di masjid setempat.

Stefani yang kini berusia 13 tahun itu mengaku niatnya untuk masuk Islam memang datang dari lubuk hati yang terdalam.

Tanpa ragu, gadis cantik kelahiran 7 Juli 2009 itu menjawab dengan yakin pertanyaan-pertanyaan sang ustaz yang membimbingnya bersyahadat bahwa pilihannya ini memang datang dari kemauannya sendiri.

''Memang dari hati,'' ucap Stefani.***