LONDON -- Aisha Rosalie (24) tidak pernah berpikir dirinya akan menjadi mualaf. Ketertarikannya kepada Islam bermula ketika berkunjung ke Masjid Sultan Ahmet atau Masjid Biru saat melancong ke Turki.

Dikutip dari Republika.co.id, Aisha Rosalie mengaku, dia berwisata ke Turki ketika itu hanya untuk menikmati bangunan-bangunan bersejarah yang menjadi ikonik Turki, termasuk Masjid Biru.

''Ketika saya datang ke Turki, saya tidak punya niat untuk mencari agama. Saya membuka Google dan saya menemukan mereka memiliki Masjid Biru. Saya pikir, saya ingin melihatnya langsung,'' kata dia seperti dilansir Anadolu Agency, Ahad (4/4/2021).

Aisha mengaku dirinya dibesarkan oleh keluarga yang tidak religius. Bahkan sebelum bersyahadat, Aisha tidak pernah mengenal Islam. Yang diketahuinya tentang Islam adalah ketakutan. 

''Itulah satu-satunya opini tentang Islam yang saya miliki.''

Sebelum mengunjungi masjid, Aisha pun bergegas ke sebuah toko untuk membeli penutup kepala. Hal itu dilakukannya karena ia ingin menghormati kebiasaan atau tradisi masyarakat setempat ketika menyambangi masjid.

''Saya tidak ingin menyinggung siapa pun. Saya pikir mungkin orang akan marah kepada saya. Jadi saya membeli jilbab hanya untuk mengunjungi masjid,'' kenangnya.

Begitu tiba dan memasuki Masjid Biru, Aisha menemukan informasi tentang Islam, salah satunya soal zikir dan shalat. Namun, Aisha mengaku tak tahu apa artinya. ''Dan aku bahkan tidak tahu bagaimana mengucapkannya,'' kenang dia.

Di dalam masjid, Aisha melihat umat Islam melaksanaan shalat. Ia pun terpesona dengan keindahan dan kedamaian di dalam masjid. ''Tidak ada yang meneriaki saya, tidak ada yang bersikap jahat kepada saya, saya sangat terkejut,'' katanya. 

Usai dari masjid, Aisha mencari salinan Alquran. ''Dan saya berpikir sendiri mungkin saya akan memilih satu dan membaca,'' katanya.

Sekembalinya dari Turki, Aisha mengaku terus membaca Alquran. ''Butuh waktu beberapa bulan, dan selama waktu itu saya melakukan banyak studi tentang Islam, serta menonton banyak ceramah. Dan setelah beberapa bulan, saya bersyahadat, alhamdulillah,'' ungkapnya.

Menjadi mualaf diakui Aisha bakal mengubah hidupnya. Keluarganya pun bertanya-tanya soal keputusannya itu. Bahkan ibunya mencari informasi tentang Islam dan Muslim. 

''Itu memaksa saya untuk belajar lebih banyak untuk membuatnya memahami keindahan, kedamaian, segala sesuatu di balik Islam,'' katanya.

Aisha Rosalie menggarisbawahi bahwa menurutnya karakter pribadi adalah bentuk dakwah terbaik. Misalnya, kata dia, menghormati orangtua meski berbeda keyakinan. 

''Kami punya orang tua. Kami harus menjaga mereka, kami harus bersikap baik dengan mereka,'' kata dia.

Aisha sejak kecil bermimpi menjadi artis. Ia mulai berakting sejak usia 14 tahun. 

''Jadi, saya telah berakting untuk beberapa waktu di LA, tempat saya tinggal di Amerika. Itulah seluruh gaya hidup saya, itu adalah impian saya selama berabad-abad. Saya melakukan beberapa penulisan naskah, dan saya juga melakukan beberapa penyutradaraan,'' kenang dia. 

Setelah masuk Islam, dia meninggalkan mimpinya. Dia menggunakan saluran YouTube tempat memposting konten Islami.

''Saya ingin membantu orang-orang untuk lebih mengenal agama. Dan saya memposting banyak cerita tentang perpindahan agama di sana juga. Jadi, mempromosikan hal-hal yang akan membantu orang-orang dalam agamanya adalah tujuan saya,'' katanya.

Berbicara di alun-alun Sultanahmet Istanbul, Aisha mengenang kembali bagaimana ketika ia datang. ''Saya sangat senang berada di sini. Ini adalah tempat di mana saya menemukan Islam. Itu adalah negara Muslim pertama yang pernah saya kunjungi,'' ungkapnya.

''Saya kembali ke sini karena suatu alasan. Saya kembali dengan suami saya dan saya ingin menunjukkan kepadanya tempat-tempat menakjubkan di Istanbul, di Turki. Dan orang-orang di sini sangat luar biasa. Sangat indah di sini, begitu pula saya,'' ucapnya penuh syukur.***