PEKANBARU, GORIAU.COM - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir dinilai masih setengah hati dan kurang ikhlas untuk melakukan pemekaran menjadi Indragiri Selatan. Kenyataan itu tergambar dari penetapan Desa Kemuning Tua, Kecamatan Kemuning sebagai calon ibukota Indragiri Selatan. Dengan penempatan ibukota di dekat Provinsi Jambi, jelas menunjukkan bahwa Inhil masih keberatan dengan rencana pemekaran.

Hal ini diungkapkan putra Indragiri Hilir yang kini duduk sebagai anggota DPRD Riau, Ir HA Kirjuhari pada rapat dengar pendapat rencana penerbitan rekomendasi DPRD Riau terhadap pemekaran Indragiri Hilir menjadi Indragiri Hilir dan Indragiri Selatan, Senin (26/11/2012).Menurut, Kirjuhari, bagaimanapun pembentukan daerah pemekaran jangan menimbulkan masalah baru bagi warganya, jika menimbulkan masalah berarti target pembentukan kabupaten baru tidak tercapai. ''Seharusnya pembentukan kabupaten baru lebih memudahkan masyarakatnya. Bagaimana bisa Indragiri Selatan menjalankan tugas pemerintahan yang baik jika jarak antara kecamatan terlalu jauh, bahkan jarak tempuh kecamatan-kecamatan yang ada di Indragiri Selatan lebih jauh ketimbang ke Tembilahan yang menjadi ibukota Indragiri Hilir,'' ujarnya.Penetapan Desa Kemuning Tua sebagai ibukota Indragiri Selatan, jelas akan mempersulit warga Indragiri Selatan menuju ibukota kabupaten karena jarak tempuhnya bisa lebih empat jam, sementara ke Tembilahan hanya satu dua jam. ''Kita minta Pemkab Inhil ikhlas, pemekaran ini untuk kemajuan daerah dan memperpendek rentang kendali pemerintahan,'' tegasnya. (nti)