SURABAYA - Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya, H M Farid Afif memastikan, keterlibatan puluhan kader Banser dalam aksi penolakan deklarasi #2019GantiPresiden di Jalan Indrapura, Surabaya, Minggu (26/8) di luar sepengatahuannya.

Afif menegaskan, dirinya tidak pernah mengeluarkan instruksi kepada kader Ansor maupun Banser untuk terlibat dalam aksi tersebut.

"Saya tidak pernah memerintahkan. Saya selaku ketua Ansor Surabaya dan sekaligus Penaglima Banser Surabaya tidak pernah memberikan instruksi kepada Banser Surabaya untuk hadir dalam acara #2019GantiPresiden atau menolak," tegas Afif seperti dilansir GoNews.co dari jawapos.com.

Aktivis muda yang akrab disapa Gus Afif ini mengaku kaget ketika mengetahui ada beberapa kader Ansor dan Banser yang ikut dalam aksi tersebut. Apalagi, sempat terjadi kericuhan dengan massa pendukung #2019GantiPresiden.

Untuk itu, Gus Afif tidak akan segan untuk menjatuhkan sanksi tegas kepada para kader Ansor dan Banser yang ikut dalam aksi penolakan tersebut. Gus Afif yang sejak Kamis, (23/8) kemarin berada di Jogjakarta mamastikan bahwa keterlibatan kader Ansor dan Banser merupakan gerakan non komando.

"Ada sanki pemecatan bagi kader Banser yang juga ikut terlibat," pungkasnya.

Seperti diketahui, aksi deklarasi #2018GantiPesiden di Surabaya, berlangsung ricuh. Aksi deklarasi yang semula digelar di sekitar Tugu Pahlawan dibubarkan oleh aparat kepolisian. Namun, massa #2019GantiPresiden tetap melakukan aksi serupa di halaman kantor DPRD Jatim Jalan Indrapura.

Setelah diketahui, aparat kepolisian kembali mendatangi massa lalu menghimbau agar segera membubarkan diri. Tidak lama kemudian, datang kelompok massa yang mengatasnamakan ‘Cinta NKRI’ melakukan aksi pembubaran. Suasana pun memanas hingga nyaris adu jotos.

Kelompok massa yang meminta bubar pendukung #2019GantiPresiden terus bertambah. Seperti Pemuda Pancasila, dan juga Banser NU. Setelah hampir kondusif, suasana kembali memanas bahkan ada aksi saling dorong antara masa #2019GantiPresiden dengan Banser.***