DUMAI-Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Dumai sepanjang tahun 2021 meningkat dibandingkan tahun 2020. Demikian diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kota Dumai, Adyan Bangga Pranata Harahap, Kamis (6/1/2022).

Sepanjang 2021 lahan yang terbakar di Dumai mencapai 174,24 hektare. Atau mengalami peningkatan jika dibandingkan pada 2020 silam, dengan luas lahan mencapai 138,95 hektare.

"Memang di 2021 tidak ada bencana kabut asap, namun luasan lahan yang terbakar ada peningkatan. Hal ini disebabkan cuaca ekstrem serta lahan di Kota Dumai yang mayoritas adalah gambut," ujarnya seperti dilansir pekanbaru.tribunnews.com.

Dijelaskannya, lahan paling luas terbakar berada di Kecamatan Sungai Sembilan dengan luas 133,74 hektare. Selanjutnya Kecamatan Medang Kampai dengan luas lahan 12,51 hektare.

Kecamatan Dumai Barat 6 hektare, Dumai Timur 8,5 hektare, Dumai Selatan 1 hektare dan Bukit Kapur 12,5 hektare. Lahan terbakar memang masih luas, bahkan jika dibandingkan dengan tahun lalu 2020 ada peningkatan sekitar 36 hektare.

"Ada peningkatan lahan terbakar di titik-titik rawan karhutla, untuk itu di 2022 ini, kita akan fokus pada pencegahan, agar karhutla tak terjadi di Dumai," sebutnya.

Walaupun demikian, tambah Adyan, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kota Dumai agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.

Ia menuturkan, lahan terbakar memang semua lahan gambut, lahan gambut ini akan cepat terbakar jika beberapa hari saja panas, ini harus dijaga.

Dikatakannya, hingga saat ini tim karhutla tetap berusaha semaksimal mungkin agar tidak ada lagi titik karhutla di Kota Dumai.

"Membangun kesadaran masyarakat itu yang paling penting, kami juga meminta kepada masyarakat agar segera melaporkan kepada pihaknya jika melihat ada lahan yang terbakar," pungkasnya.***