KAMPAR, GORIAU.COM - Pemerintah Provinsi Riau menyatakan kekaguman dengan program-program yang dijalankan Pemerintah Dearah Kabupaten Kampar salah satunya adalah Rumah Tangga Mandiri Pangan Energi (RTMPE) yang mengubah kotoran sapi menjadi energi biogas dan biourine.

"Maka kami siao membantu bahkan mengembangkan program Kampar ini, jangan cuma di Kampar, namun seluruh daerah kabupaten/kota di Riau," kata Dwi Agus selaku Kepala Dinas Cipta Karya Provinsi Riau saat menghadiri rapat kerja dan evaluasi pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kampar, Kamis (7/5/2015).

Ia menjelaskan, bahwa pemerintah provinsi siap membatu setiap program untuk masyarakat dan kedepan melaui PU Cipta Karya Riau akan membuat suatu pengolahan sampah menjadi energi.

Karena, lanjut dia, sejauh ini sampah di Bangkinang lebih 50 ton/hari, sementara untuk Kota Pekanbaru sampah sudah lebih 1.000 ton/harinya. Untuk itu Pemrov Riau untuk Kampar dan Pekanbaru akan dibuat suatu tempat pengolahan sampah menjadi energi, dimana lokasi direncanakan akan di tempatkan di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung, Kampar.

"Selain itu program pembangunan infrastruktur seperti jalan dan rumah layak huni juga akan dibantu sesui dengan kebutuhan di setiap desa di Kabupaten Kampar," katanya.

Pemdakab Kampar sejak beberapa bulan terakhir sedang fokus menjalankan Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) sebagi upaya untuk mewujudkan daerah ini agar zero kemiskinan, zero pengangguran dan zero rumah kumuh .

"Makanya, Kepala Dinas mesti terlebih dahulu memberikan contoh kepada masyarakat," kata Bupati Kampar Jerfy Noer saat memimpin rapat evaluasi percepatan tri zero melalui program RTMPE bersama para kadis di ruang rapat lantai III Kantor Bupati Kampar, Bangkinang, Kamis (7/5).

Lebih lanjut kata Jefry, bahwa selama ini banyak pejabat pemerintahan salah dengan terus berkora-koar untuk menyuruh masyarakat membuat sesuatu program atau usaha yang pada dasarnya dia sendiri belum pernah melaksanakannya.

"Banyak yang hanya menyuruh dengan teori tetapi belum ada praktek," katanya.

Untuk itu kedepan, kata Jefry, mulai dari para kepala dinas, kepala bidang, Camat, kepala seksi, bahkan sampai ke para kepala desa harus terlebih dahulu membuat percontohan program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE).

"Sejauh ini, Program RTMPE adalah program terbaik untuk masyarakat Kampar," katanya.

Kemudian, kata dia, apabila para pejabat eselon masing-masing sudah membuat RTMPE, juga akan mengurangi pengangguran, karena satu RTMPE akan membutuhkan tiga orang tenaga kerja. Selain itu dengan adanya RTMPE oleh setiap para pejabat secara otomatis juga untuk menjadikan para Kadis, Kabib, Camat dan Kasi bisa memiliki jiwa interpenersip.

Untuk itu segera cari keluarga yang miskin atau warga ditempat masing-masing yang kurang mampu, dengan demikian, katanya, disamping menambah penghasilan juga bisa langsung mengangkat ekonomi keluarga masing-masing masyarakat. Karena hasil RTMPE dari sapi saja sudah diatas Rp10 juta. (rls)