PEKANBARU - Klub Sepakbola Tiga Naga kembali menyoroti kepemimpinan wasit Choirudin, Sukirman dan juga Azwardin Lubis yang bertugas memimpin laga PSPS Riau vs Tiga Naga malam tadi, Selasa (12/10/2021).

Pada laga yang bertajuk Derby Riau ini, perlawanan Tiga Naga berhasil ditundukan PSPS Riau 1-3.

"Gol pertama PSPS jelas offside, kedepannya kepemimpinan wasit harus dikoreksi. Jangan sampai main bola 11 lawan 14," kata Pelatih Kepala Tiga Naga, Feryandes Rozialta.

Di momen gol pertama PSPS Riau, Oji sapaan akrab Feryandes Rozialta, menganggap penyerang PSPS Andre Abubakar sudah berada pada posisi offside karena berdiri di belakang para pemain Tiga Naga.

Melihat Andre Abubakar yang hanya tinggal sendirian, Jefri Wibowo penjaga gawang dari Tiga Naga memutuskan untuk keluar dan meninggalkan gawangnya.

"Keputusan kiper tidak salah, yang kita pertanyakan adalah keputusan wasit. Pertandingan ini kita (Tiga Naga) dirugikan wasit," jelasnya.

Dari segi pengalaman, Oji menegaskan bahwa Tiga Naga yang dihuni oleh para pemain muda tidak kalah dari PSPS Riau yang dihuni oleh para pemain senior yang sudah malang melintang di kancah sepakbola Indonesia.

Hanya saja dia membeberkan psikologis para pemainnya terpengaruh dan juga terganggu karena keputusan wasit yang di nilai berat sebelah.

"Saya juga heran kenapa wasit seperti ini masih ada, kemana Satgas mafia bola?," tegasnya.

Sebelumnya pada laga pertama menghadapi PSMS Medan, Laskar Lancang Kuning, julukan dari Tiga Naga juga dirugikan oleh keputusan wasit.

Keputusan wasit Ikhsan Prasetya Jati sangat disayangkan dalam pertandingan itu, gol terakhir dari Tiga Naga dinilai pemain sudah terlebih dahulu berada di posisi offside. 

Jika tidak dianulir, sepakkan dari Wisnu Nugroho di menit akhir dapat mempermalukan PSMS Medan, dengan skor 2-1.

"Nanti akan kita pertimbangkan untuk membuat laporan, karena untuk membuat laporan dibutuhkan biaya Rp5juta. Sementara jika dilaporkan hasil juga tidak berubah, kemana tim Satgas anti mafia bola," tutupnya. ***