PEKANBARU - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Riau menawarkan potensi dari hilirisasi komoditas nenas di daerah dalam Rapimnas yang digelar di Bali, pekan lalu.

Wakil Ketum Kadin Riau Iva Desman menjelaskan saat Rapimnas pekan lalu, pihaknya bertemu dengan Waketum Kadin Anindya Bakrie, dan memaparkan potensi ekonomi wilayah itu.

"Di Rapimnas kemarin kami sampaikan ke Waketum Anindya Bakrie, kami minta supaya diagendakan kegiatan untuk mendorong investasi masuk ke Riau. Salah satunya kami tawarkan potensi nenas," ujarnya Selasa (3/12/2019).

Desman menjelaskan, sebelum Rapimnas juga pihaknya sudah mengadakan sejumlah pertemuan dengan pebisnis nasional, dan menjelaskan potensi hilirisasi komoditas nanas.

Dari pendataan yang dilakukan Kadin, nenas punya sentra produksi di beberapa daerah Riau seperti Rokan Hilir, Dumai, Indragiri Hilir, hingga Kampar. Namun nanas di daerah itu banyak dijual dalam kondisi mentah, dan belum diolah menjadi produk bernilai tinggi.

"Ya ini memang kendala yang dihadapi petani nanas, saat panen raya dan tidak bisa diserap pasar, akhirnya banyak membusuk dan dibuang begitu saja. Harapan kami nanas ini bisa segera terealisasi untuk program hilirisasinya," ujarnya.

Adapun menurut data Kementerian Pertanian, produksi nanas Indonesia pada 2018 lalu mencapai 1,81 juta ton. Sentra produksi nanas tercatat di Lampung, Jabar, Sumut, Jateng, dan Jatim. ***