JAKARTA - Presiden Joko Widodo menegaskan, pemerintah sudah memutuskan untuk melakukan evakuasi terhadap 243 WNI yang ada di Wuhan China akibat merebaknya virus corona. Evakuasi ini termasuk 93 mahasiswa yang sedang menuntut ilmu.

Jokowi menyampaikan hal ini di sela-sela kunjungan kerjanya di Kulon Progo, Yogyakarta. Ia menyebut komunikasi yang dilakukan pemerintah terlait evakuasi WNI dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Jokowi mengatakan proses evakuasi WNI di China tidak lama lagi. Meski hingga kini sedang terus diproses agar lebih cepat.

"Masih dalam proses. Masih kita proses karena yang ingin evakuasi bukan hanya Indonesia saja. Tetapi antrean kita sudah di depan," kata Jokowi, seperti dalam siaran pers Biro Pers Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden, Jumat 31 Januari 2020.

Tidak hanya menjemput, Jokowi mengatakan persiapan yang dilakukan nanti ketika para WNI itu saat tiba di Tanah Air. Sebab, tetap harus melalui prosedur dan protokol kesehatan yang berlaku. Hal ini mengingat virus corona sudah ditetapkan sebagai kondisi darurat global oleh organisasi kesehatan dunia, WHO.

"Kemarin WHO juga sudah mengumumkan situasi darurat global yang terkait dengan virus corona. Jadi saya kira keputusan kita kemarin untuk mengevakuasi itu sudah betul," jelasnya.

Keputusan evakuasi 243 WNI di Hubei, diambil pada Kamis kemarin sebelum Jokowi bertolak ke Sleman. Itu diambil, usai mendengarkan pemaparan dari menteri terkait seperti Menlu Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wisnuthama, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo.

"Kemarin sore sudah kita putuskan dalam rapat terbatas bahwa saya sudah perintahkan untuk segera mengevakuasi warga negara Indonesia yang ada di Wuhan dan sekitarnya. Ini dikoordinir oleh Menteri Luar Negeri bersama seluruh menteri terkait," jelasnya.

Wabah virus corona makin meluas dengan menjangkiti setidaknya 20 negara. Tak hanya negara di Asia, tapi juga virus ini merebak di wilayah Eropa, Amerika, dan Australia.

Jumlah korban meninggal mencapai 213 orang. Sementara, jumlah yang terdampak mencapai 7 ribu lebih orang di sejumlah negara yang sebagian besar di China.***