PANGKALAN KERINCI - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau terus berupa menggiring dua ekor gajah liar untuk kembali ke hutan dan mengantisipasi adanya konflik antara masyarakat dengan satwa yang dilindungi tersebut.

Tim terdiri dari BKSDA Riau, YTNTN, PT Musim Mas, Babinsa dan masyarakat melakukan kegiatan mitigasi konflik gajah Sumatera di Dusun Tambun, Kelurahan Pangkalan Lesung, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan.

"Rabu kemarin, tim kembali mendapat informasi ada ditemukan bekas jejak gajah di kebun masyarakat yang berdampingan langsung dengan kebun PT Musim Mas di Kelurahan Sorek 1 Pangkalan Kuras, jejak juga ditemukan lagi di areal PT Musim Mas," ungkap Kepala BKSDA Riau, Suharyono, Kamis (8/4/2021).

Kemudian, tim dibagi menjadi dua kelompok untuk melakukan pengecekan apakah di lokasi yang berbeda masih satu kelompok gajah atau gajah yang berbeda.

"Tim melakukan penyisiran dan menemukan 2 ekor gajah di Dusun Profil Sorek 1 Pangkalan Kuras, jarak dari pemukiman kurang lebih 1 Km," terangnya.

Suharyono megatakan, tim bersama masyarakat melakukan blokade dengan membuat api unggun supaya gajah tidak masuk ke pemukiman masyarakat Dusun Profil.

"Sampai pukul 19.00 Wib, tim masih melakukan penggiringan untuk mengarahkan gajah kembali masuk ke hutan TNTN," terangnya lagi.

Namun di tengah perjalanan tim kehilangan jejak dikarenakan kondisi hujan dan memilih untuk mundur. Lokasi gajah terakhir diperkirakan masuk ke areal PT Musim Mas.

"Kemudian tim melakukan sosialisasi kepada masyarakat Dusun Profil dan sekitarnya supaya tidak melakukan tindakan anarkis karena gajah termasuk satwa liar dilindungi. Tim juga meminta agar masyarakat kompak dalam penggiringan gajah liar ke kawasan hutan habitatnya," pungkas Suharyono, kepada GoRiau.com. ***