CANBERRA - Duta Besar Israel untuk Australia, Jonathan Peled mengatakan, negaranya tidak dapat bernegosiasi dengan Hamas. Negaranya ingin merundingkan perdamaian dengan Palestina tetapi Hamas tidak bisa menjadi bagian dari persamaan itu.

Peled mengungkapkan, keengganan Israel berdamai dengan Hamas lantaran Hamas menyerukan kehancuran negara Israel.

Peled tak menampik bahwa polisi Israel kadang bersikap tegas, tapi apa yang terjadi Al Aqsa pada Ramadan-yang disebut sebagai pemicu ketegangan kali ini-bukan juga sebuah tindakan brutal. Dan peristiwa di rumah ibadah tersebut, "Sama sekali tidak membenarkan atau memberikan alasan apa pun untuk Hamas memiliki 3.000 roket yang sekarang sedang diluncurkan ke Israel,".

"Bagaimana Anda bisa bernegosiasi dengan seseorang yang mereka hanya ingin membunuh Anda? Saya tidak bisa bernegosiasi dengan Anda," kata Peled sebagaimana dikutip GoNEWS.co dari Sky News, Senin (17/5/2021).

“Anda tidak bernegosiasi dengan seseorang yang tidak mau bernegosiasi dengan Anda, yang tidak menerima keberadaan Anda dan menyerukan kehancuran Anda. Anda tidak dapat bernegosiasi dengan orang seperti itu," Ia menegaskan.

Menurut Peled, Hamas adalah organisasi teroris brutal yang mengambil alih Gaza pada 2007 dan menganiaya penduduknya sendiri.

"Hamas menargetkan warga sipil, Israel menargetkan teroris, itulah perbedaan besar di antara kami. Hamas menggunakan anak-anak untuk melindungi misil mereka, kami menggunakan rudal kami untuk melindungi anak-anak kami. Itulah perbedaannya," kata Peled.***