BENGKALIS, GORIAU.COM - Langkanya elpiji 3 kg di Pulau Bengkalis  tak hanya dipicu tingginya jumlah pengguna atau yang tak menjadi sasaran program subsidi, tapi juga karena kuota yang dari Pertamina untuk Kabupaten Bengkalis jauh di bawah kebutuhan.

Sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bengkalis melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Raja Airlangga, Kamis (6/11/2014), kuota elpiji 3 kg tak dapat memenuhi kebutuhan sasaran yakni rumah tangga dan usaha mikro. Di kabupaten Bengkalis ada sebanyak 126 ribu lebih rumah tangga dan sebanyak 36 ribu lebih usaha mikro yang  butuh elpiji 3 kg atau yang menjadi sasaran program elpiji subsidi 3 kg.

Dari data itu, setidaknya dibutuhkan 5.juta tabung gas elpiji 3 kg pertahunnya. Dengan perhitungan 36 ribu dikali 3 (jatah setiap rumah tangga) dikali 12 bulan. Dan 126 ribu dikali 3 dikali lagi 12.

"Namun kita hanya dapat jatah sebanyak 3 juta tabung pertahunnya. Jika jatah ini benar dipergunakan oleh sasaran program elpiji subsidi 3 kg ini (rumah tangga dan usaha mikro) masih banyak kekurangan dari kebutuhan. Apalagi jika memang ada pihak yang diluar sasaran program ini juga menggunakan elpiji 3 kg, kekurangan itu tentunya makin membengkak," ujar Raja.

Raja mengaku kurang tahu pasti apakah memang ada restoran, hotel dan lainnya yang tak masuk dalam program elpiji 3 kg, juga ikut menggunakan . Karena menurut Raja belum ada surbei khusus dilakukan untuk hal tersebut.

Hanya saja ia mengimbau, usaha-usaha berskala besar  untuk tidak ikut menggunakan elpiji 3 kg. Mengingat kuota untuk rumah tangga usaha mikro yang ada sekarang saja sudah kekurangan.(jfk)