BAGANSIAPIAPI - Meski terlambat mengikuti sunat massal dalam rangka HUT ke-21 Rokan Hilir, namun tidak mengurasi niat Marcevianus (10), pelajar Kelas V SDN 028 Serusa, Rokan Hilir, Riau, untuk ikut disunat, Rabu (23/9/2020).

Ia didampingi Ustaz Mustaqim, mendatangi kediaman Kepala Dinas Lingkungan Hidup Rohil, Suwandi SSos, tempat dimana sehari sebelumnya dilaksanakan sunatan massal yang diikuti 45 anak.

''Ibunya sudah mualaf duluan, dua tahun lalu rutin ikut pengajian dan  bimbingan belajar agama bersama mualaf lainya,'' sebut Ustaz Mustaqim.

Menurut Ustaz Mustaqim begitu dapat  infornasi sunat massal, Marcevianus minta dikhitan, Selasa (22/9/2020) malam. ''Saya cari informasi, pagi Rabu (23/9/2020) ini saya bersilaturahmi ke kediaman Pak Suwandi,'' ucap Mustaqim. 

Marcevianus yang terdaftar sebagai  peserta terakhir dan masuk daftar susulan sunat massal urutan ke 46 ini akhirnya dikhitan dan melafazkan syahadat mengimani Islam.

''Saya terharu mendengar ceritanya, polos dan keinginannya sendiri minta dikhitan, jujur saya bangga atas kejujuranya,'' ucap Suwandi didampingi H Abdul Rauf SH dan Ali Ketua RT 17 Bagan Timur .

" Sejak hari ini, Mercevianus anak angkat saya, sekolah dan belajarlah dengan baik agar kelak menjadi orang sukses,'' ucap Kadis DLH Rohil ini.

Suwandi dan Ustaz Mustaqim menyebutkan, sejak bersyahadat dan khitan nama baru Mercevianus bertukar menjadi Mahmud Yunus Ali.

Mahmud Yunus Ali (10) usai dikhitan dengan raut muka bahagia menuturkan rasa terima kasihnya kepada orang tua angkatnya Suwandi SSos karena telah memenuhi keinginannya berkhitan.

''Saya membaca media online GoRiau, saya hubungi ustaz, ustaz menghubungi Pak Haji Yan, terlaksanalah niat saya ini,'' aku Mahmud Yunus Ali saat pulang diantarkan ayah angkat dan Ustaz Mustaqim menuju kediamannya di Serusa. ***